Kementrans Akan Perluas Program Pengiriman Transmigran RI Ke Jepang

Kementrans Akan Perluas Program Pengiriman Transmigran RI Ke Jepang

Rahmat Khairurizqi - detikNews
Senin, 29 Sep 2025 08:40 WIB
Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara
Foto: Kementras
Jakarta -

Kementerian Transmigrasi (Kementrans) akan memperluas kesempatan bagi warga transmigran di Indonesia untuk bekerja di luar negeri, khususnya di Jepang. Selama ini sudah lebih dari 100 warga transmigran yang bekerja di berbagai sektor di Jepang, dengan gaji Rp 25-55 juta per bulan, tergantung keahliannya.

Rencana ini disampaikan Menteri Transmigrasi (Mentrans), M. Iftitah Sulaiman Suryanagara setelah bertemu dengan Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) di Osaka, Jepang (28/9).

Langkah awal tersebut memantik Kementrans untuk memberikan dukungan penuh kepada para transmigran lainnya yang ingin belajar dan magang ke Jepang. Kemudian setelah masa magang selesai bisa kembali ke Tanah Air untuk mengembangkan kawasan transmigrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin para transmigran itu nanti belajar ke Jepang, melakukan pemagangan, ada beberapa skema, ada yang 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun atau bahkan 10 tahun untuk kemudian mereka nanti diberdayakan, balik lagi ke kawasan transmigrasi. Sehingga ketika dunia industri sudah settle masuk ke kawasan transmigrasi, mereka juga bisa terserap oleh lapangan kerja yang disediakan oleh industri karena sudah memiliki pengalaman tambahan, wawasan," ujar Iftitah dalam keterangannya, Senin (29/9/2025).

ADVERTISEMENT

"Kemudian networking-nya juga sudah lebih luas, skill dan pengetahuannya juga sudah cukup tinggi," imbuhnya.

Di sisi lain, Iftitah menyebut Jepang membutuhkan tenaga kerja hingga 40 ribu orang dari Indonesia. Hanya saja terpenuhi 25 ribu tenaga kerja asal Indonesia yang bekerja di 24 sektor Negeri Sakura tersebut seperti pertanian, kelautan, konstruksi dan perawatan.

"Dan yang lebih menarik dan membahagiakan kita saat ini adalah bahwa ternyata mereka, masyarakat Jepang sangat nge-value (menilai) tenaga kerja di Indonesia karena keramah tamahannya, hospitality-nya. Bahkan kita dianggap nomor satu di antara bangsa-bangsa yang lain sebagai tenaga kerja yang hadir di Jepang," ungkapnya.

Masih dalam pertemuan yang sama, Iftitah mengatakan Jepang membutuhkan banyak lahan untuk pertanian dan hasil laut. Mereka pun menawarkan agar para transmigran magang di Jepang selama 3-5 tahun.

"Jadi transmigran itu dimagangkan di Jepang, dikenalkan dengan teknologi yang cukup baik, baik di bidang pertanian maupun perikanan dan kelautan. Kemudian tenaga kerja ini nanti bekerja untuk perusahaan Jepang yang akan investasi di Indonesia," ujar Iftitah,

"Nah ini juga yang akan cukup menarik sehingga mereka katakan bahwa nanti sudah terbiasa dengan sistem dan mekanisasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Jepang," sambungnya.

Lebih lanjut, Iftitah mengatakan pihaknya bisa dapat double benefit. Satu benefit skill yang betul-betul nanti terlatih dari teknologi dan sistem kerja budaya Jepang. Yang kedua adalah investor yang nanti akan berinvestasi di Indonesia di kawasan transmigrasi.

"Itu kira-kira pembicaraan yang kami lakukan. Sebagai langkah konkret, insya Allah bulan Oktober mereka akan datang ke Indonesia untuk kita melakukan (penandatanganan) nota kesepahaman," pungkasnya.

Tonton juga video "Mentrans Rencanakan Bangun Sekolah Rakyat di Daerah Transmigrasi" di sini:

(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads