.webp)
Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) Andre Rosiade mendatangi pengungsi perantau Minang korban kerusuhan Yalimo, Papua Pegunungan. Andre menengok langsung kondisi para perantau Minang yang saat ini mengungsi di Distrik Wamena, Jayawijaya.
Kedatangan Andre bersama jajaran pengurus DPP IKM pun disambut antusias. Andre dan jajaran pengurus DPP IKM datang bersama pengurus DPW Provinsi Papua dan DPD Kota dan Kabupaten Jayapura.
Andre pun menyapa seluruh perantau Minang yang mengungsi di Kabupaten Wamena ini. Dia melihat secara langsung kondisi para pengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menyapa para perantau Minang yang mengungsi di Wamena pasca kericuhan di Yalimo, Andre mengatakan sebagai Ketua Umum DPP IKM memiliki kewajiban untuk membantu setiap perantau Minang di mana pun berada ketika mendapatkan musibah.
"Kewajiban kami di DPP IKM adalah untuk terus membantu perantau di mana pun berada," kata Andre di lokasi pengungsian, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Minggu (28/9/2025).
Andre turut menyerahkan bantuan kepada para pengungsi perantau Minang. Total bantuan yang diserahkan Rp 400 juta rupiah. Bantuan ini diberikan untuk 53 orang perantau Minang yang terdampak dari kericuhan di Yalimo.
 Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) Andre Rosiade mendatangi pengungsi perantau Minang Foto: (Kurniawan Fadilah/detikcom) |
"Hari ini kami memberikan bantuan kepada bapak semua, Uda sekalian. Memang bantuan ini kecil, pasti tidak bisa membantu semua, tapi ini bentuk kepedulian kita sebagai saudara untuk perantau yang terkena musibah di Yalimo," tutur Andre.
Sementara salah satu perantau yang mengungsi, Anto, pun menjelaskan kondisi saat kejadian kericuhan terjadi. Anto menyebut kejadian kericuhan terjadi begitu mendadak.
"Pada 16 September, kejadian itu secara mendadak, spontan. Jadi dari diantara kita tidak memiliki kesempatan untuk evakuasi," jelas Anto.
Anto pun mengaku senang dengan kehadiran Ketua Umum DPP IKM Andre Rosiade dan jajaran. Baginya, kehadiran ini bisa kembali membuka secercah harapan untuk para perantau berdagang kembali.
"Kita berharap mudah-mudahan ke depan kita tidak sampai di sini, tetap kita punya harapan ke depan, bagaimana pun caranya. Kami merasa terima kasih, merasa tersanjung, atas kehadiran beliau. Artinya kami dalam keadaan begini masih ada saudara, masih ada kakak yang bisa memberikan kami semangat," ungkap Anto.
(rdp/rdp)
