Jakarta - Penemuan teks asli lagu kebangsaan Indonesia Raya merupakan suatu hal yang menarik untuk sejarah Indonesia. Sejarawan Anhar Gonggong merasa
suprise dengan penemuan ini."Itu menarik, dalam arti barangkali kita bisa mengambil yang asli dan bisa mengembalikan teks itu," kata Anhar Gonggong kepada
detikcom, Minggu (5/8/2007).Menurut Anhar, untuk mengecek keaslian teks ini, tentu perlu penelitian lebih lanjut. Seperti meneliti kertas, tulisan, dan bahasa yang digunakan pada zaman tersebut. Namun dalam kasus ini, teks yang ditemukan berupa rekaman audio visual."Kalau nanti sudah diserahkan, kita bisa memanggil sejumlah ahli sejarah apa ini otentik atau tidak. Kita bisa meneliti dari kertas, tulisan, dan bahasa ketika itu," jelasnya.Anhar mengaku, hingga kini dirinya belum melihat teks itu. Dia hanya baru melihat videonya di televisi saja."Saya kira ini bagus. Mudahan-mudahan ini betul otentik dan asli. Tapi kalau tidak, tetap berguna bagi sejarah penilitian dalam pergerakan," ujar Anhar.Anhar mengatakan segala kemungkinan bisa saja terjadi. Namun untuk memastikannya perlu penelitian."Apa pun bisa saja, apa yang tidak bisa. Makanya diperlukan penelitian. Paling waktu yang diperlukan seminggu dengan mengumpulkan sejarahwan," pungkasnya.
Kongres Pemuda I Anhar juga menganalisa lagu Indonesia yang dinyanyikan pada 28 Oktober 1928 bukan yang asli. "Yang dinyanyikan pada 28 Oktober juga berbeda dengan yang asli. Itu kondisinya tidak memungkinkan memperdengarkan suasana kemerdekaan," pungkasnya.
(mly/mly)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini