Ekspedisi BBN 2007
Off Road Donggala - Mamuju
Jumat, 03 Agu 2007 15:55 WIB
Mamuju - Memasuki Provinsi Sulawesi Tengah, jalan Trans Sulawesi mulai terasa bergelombang dan berlubang-lubang. Namun ternyata itu belum seberapa. Memasuki Provinsi Sulawesi Barat lebih parah lagi.Hal itu dirasakan tim Ekspedisi Bahan Bakar Nabati (BBN) 2007 memasuki hari ketiga ekspedisi menyusuri Sulawesi Barat, Kamis (2/8/2007).Perjalanan off road dimulai sejak memasuki Sulbar melalui Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Begitu melewati jembatan Sarjo yang menghubungkan Sulteng dan Sulbar, jalan berpasir pun menyambut.Namun, sebelum melanjutkan lebih jauh, terlebih dulu tim ekspedisi disuguhi makan siang oleh PLN Wilayah Sulselrabar di kantor PLN Sarjo, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulbar.Setelah makan siang dan sedikit upacara, barulah tim ekspedisi merasakan manfaat makan siang itu. Untuk pertama kalinya setelah biasanya menikmati jalan mulus, para sopir 15 mobil berbahan bakar campuran nabati dan fosil berjibaku.Mobil berkali-kali oleng menyusuri jalanan berbatu di pesisir barat Sulawesi. Sesekali, tim terpaksa melintas sungai yang hanya dihubungkan batang kelapa. Kecepatan rata-rata mobil tentu saja hanya 20 km per jam.Tim terlebih dulu singgah di perkebunan sawit, menyimak proses pembuatan crude palm oil (CPO) dari buah tandan segar sawit. Setelah disuguhi makanan kecil, tim kembali bergerak menembus perkebunan sawit.Jalan kembali beraspal beton setelah berjalan 180 km dari Palu, ketika memasuki Baras, Mamuju Utara. Namun itu ternyata tak lama, jalan kembali bergelombang.Malam pun datang, dan 15 mobil tim ekspedisi yang dikawal 2 mobil polisi terus merangkak menembus hutan dan perkebunan sawit. Jarak Palu-Mamuju yang hanya 425 km alhasil ditempuh dalam waktu 17 jam dengan diselingi makan siang dan makan malam.Tim ekspedisi baru memasuki Kota Mamuju, Sulbar, pada pukul 05.00 Wita, Jumat (3/8/2007). Tak kuasa menahan kantuk dan letih, sebagian peserta langsung tidur di penginapan yang disediakan sebab pukul 09.00 Wita, ekspedisi harus dilanjutkan lagi menuju Parepare, Sulsel.
(aba/nrl)