Untuk pertama kalinya dalam 35 tahun, petani Desa Karangmulya, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu berhasil menanam dan memanen padi dua kali dalam setahun. Hal ini diungkapkan petani setempat, Maryono saat berdialog dengan Wamentan Sudaryono usai Panen Raya Padi, Rabu, (24/9).
"Ini sejarah baru pak, 35 tahun kami baru panen nih dua kali. Jadi selama 35 tahun nggak pernah panen dua kali, sekarang ini baru panen hari ini setelah Pak Prabowo jadi presiden, maka inilah petani yang merdeka pak. Dan hasilnya Alhamdulillah 100% normal, 1 hektare lebih dari 7 ton hasil panen nya," Ungkap Maryono dalam keterangan tertulis, Kamis, (25/9/2025).
Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan bahwa capaian ini tak lepas dari arahan dan keberpihakan Presiden Prabowo Subianto kepada para petani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, berkat arahan Presiden Prabowo dan kerja nyata semua pihak, lahan yang selama 35 tahun ke belakang ini hanya bisa sekali tanam sekali panen, kini bisa dua kali tanam dan dua kali panen," kata Sudaryono.
Sudaryono menjelaskan, lahan seluas kurang lebih 2.000 hektare di kawasan tersebut sebelumnya tak bisa ditanami karena terkendala air. Namun, melalui pompanisasi, perbaikan jaringan irigasi, serta pendampingan lintas sektor dari TNI, Polri, Kementerian PU, dan pemerintah daerah, lahan itu kini menjadi produktif kembali.
"Dengan adanya perlakuan-perlakuan khusus, baik irigasi, pompanisasi, dan seterusnya, wilayah yang luasnya kurang lebih 2 ribu hektare ini bisa panen pada hari ini, yaitu kita tanam dua kali dan panen dua kali di tahun ini. Setelah panen, kita lihat, harapannya kalau bisa ditanami padi lagi atau palawija," jelasnya.
Lebih lanjut, Sudaryono menjelaskan, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi intensifikasi guna meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan strategi ini, indeks pertanaman (IP) ditingkatkan dari IP 100 menjadi IP 200 ataupun IP 300.
"Itu adalah bagian dari cara pemerintah untuk meningkatkan produksi. Pertama, meningkatkan produktivitas dari sebelumnya 5-7 ton per hektare menjadi lebih dari itu. Selain itu, panenan dalam 12 bulan yang tadinya tanam satu kali menjadi dua kali, panen satu kali menjadi dua kali. Sehingga produktivitas dalam setahun ini meningkat," terangnya.
Selain itu, Sudaryono menekankan bahwa ketika negara hadir maka hambatan dapat diatasi melalui dukungan dan bantuan pemerintah kepada petani yang berdampak positif. Dukungan ini tidak hanya berkontribusi terhadap produksi pangan nasional yang terjaga, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.
(ega/ega)