Letusan Gunung Papandayan Diprediksi Tidak Besar
Jumat, 03 Agu 2007 15:21 WIB
Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi energi letusan gunung Papandayan tidak akan terlalu besar, jika ternyata gunung yang terkenal dengan Padang Bunga Edelweiss ini meletus. Menurut Kepala PVMBG Surono, hal itu disebabkan karena gunung yang berada di Kabupaten Garut tersebut baru saja meletus pada November 2002. "Rentang waktu yang pendek membuat energi yang dikumpulkan belum terlalu besar, sehingga tidak perlu khawatir yang berlebihan. Namun, kami minta agar masyarakat tidak mendekati kawah karena kadar gas beracunnya meningkat," ujar Surono kepada wartawan melalui telepon, Jumat (3/8/2007). Karena itu, lanjut Surono, pihaknya melarang pendakian ke Gunung Papandayan. "Pokoknya radius 1 kilometer dari area kawah tidak boleh dimasuki warga, juga pendaki. Kami khawatir dengan adanya gas beracun yang bisa terhirup," imbuh dia.Dia melanjutkan, dalam dua hari ini (kamis-Jumat-red) belum ada perkembangan signifikan, yang bisa membuat status kembali dinaikkan ke level III. Meski begitu, aktivitas memang meningkat dibandingkan keadaan normal. "Status masih di level II," tandas dia. Peningkatan aktivitas gempa terjadi sejak 1 Juli hingga 15 Juli yang terekam 2 sampai 10 gempa vulkanik per hari. Kegempaan kembali meningkat terekam 2 sampai 53 gempa vulkanik per hari terjadi sejak 16 Juli sampai 1 Agustus.Hal itu memicu PVMBG menaikkan status Papandayan menjadi waspada. Suhu di dua kawah besar juga naik, Kawah Mas dari 230 derajat Celcius menjadi 240 derajat Celcius, sedangkan suhu panas di kawah Balagadama naik dari 102 derajat Celcius menjadi 105,5 derajat Celcius.
(ern/asy)