7 Siswa SMA di Jakut Diduga Keracunan MBG

7 Siswa SMA di Jakut Diduga Keracunan MBG

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Kamis, 25 Sep 2025 10:14 WIB
Sejumlah  murid menyantap makanan bergizi gratis (MBG) di SDN 13 Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (19/9/2025). Sekolah inimenjadi salah satu sekolah yang baru saja mendapatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah.
Ilustrasi. Makan Bergizi Gratis (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Tujuh siswa SMA di Sunter, Jakarta Utara (Jakut), diduga keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tujuh siswa itu mengalami gejala mual dan sakit perut setelah menyantap menu MBG.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang mengatakan total makanan yang dibuat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sunter pada Selasa (23/9) itu sebanyak 3.499 porsi. Dari jumlah tersebut, 641 porsi didistribusikan ke SMAN 15 Jakarta.

"Yang diduga seperti keracunan itu ada 7 orang, 3 orang di RSUD, 4 orang di UKS. Gejalanya mual-mual, sakit perut," kata Nanik saat dimintai konfirmasi, Kamis (25/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa itu terjadi pada Senin (22/9). Nanik mengatakan, pada pukul 13.00 WIB, semua siswa sudah pulang.

ADVERTISEMENT

Nanik menjelaskan sampel makanan sudah diambil untuk diuji. Hasil uji laboratorium BPOM baru bisa keluar dalam waktu 3 hari hingga 1 pekan.

"Setiap hari semua menu selalu disimpan sampelnya. Jadi, kalau ada apa-apa, langsung bisa diuji," jelasnya.

Adapun menu yang disajikan dalam MBG pada saat itu adalah mi dengan ayam suwir dan buah semangka. Menurut Nanik, semua awak dapur, termasuk kepala SPPG, juga ikut mengonsumsi makanan yang sama pada pagi hari.

Meski ada laporan dugaan keracunan, kegiatan operasional SPPG tetap berjalan.

"Karena masih simpang siur, apakah sakit perutnya karena MBG atau faktor lain. Kalau memang hasil lab membuktikan keracunan, pasti langsung kita tutup dan nonaktifkan SPPG-nya," tegasnya.

Ia juga memastikan pihaknya telah melakukan rapat internal untuk memperketat tata kelola serta SOP agar kasus serupa tidak kembali terjadi.

"Kami ini serius sekarang. Terus ini, kami saja malam ini masih rapat tata kelola. Supaya SOP-nya benar dan tidak terjadi lagi hal-hal yang seperti kita lihat akhir-akhir ini," imbuhnya.

(bel/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads