Kementerian Sosial menggelar Rapat Koordinasi Sekolah Rakyat secara hybrid di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (24/9). Rapat ini membahas evaluasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat rintisan yang sudah beroperasi di 100 titik pertama dan 65 titik lainnya yang akan beroperasi September ini.
Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof M. Nuh mengungkapkan bahwa pendidikan, melalui pembangunan Sekolah Rakyat menjadi salah satu upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan.
"Apa yang kita lakukan ini benar sudah, melalui pendidikan itu kan akses social services sebenarnya itu, sudah benar. Rasanya enggak bisa dibantah lah gitu, kalau yang pandangan sekolah (Sekolah Rakyat) untuk memotong mata rantai kemiskinan," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dalam evaluasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat Prof Nuh menekankan agar tercipta sistem monitoring, pengawasan, dan pengendalian yang baik pada Sekolah Rakyat.
"Ini harus kita pastikan berjalan dengan baik," ujarnya.
Diketahui, Sekolah Rakyat sudah mempunyai Gugus Tugas Pengendalian Operasional yang berfungsi mengawal urgensi dan mitigasi dari kekurangan selama pelaksanaan Sekolah Rakyat.
"Tadi itu kan ada tiga kelompok, kelompok yang pertama membangun fisik termasuk nanti rencana ekspansi yang berikutnya lagi, sama operasional sekarang ini, sama pengawasannya. Nah ini dua yang terakhir ini, kalau ini lepas, berat," tuturnya.
Lebih lanjut, Prof Nuh mengungkapkan bahwa Sekolah Rakyat yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadikan Sekolah Rakyat berbeda dengan sekolah pada umumnya. Sehingga, pengawasan pelaksanaan Sekolah Rakyat penting dilakukan untuk menjamin program sesuai dengan tujuan, tepat sasaran, dan berkualitas.
"Kita tunjukkan diferensiasi dari SR (Sekolah Rakyat) itu, kalau kita bisa mengmas diferensiasi itu, dan bisa membuktikannya diferensiasi itu, luar biasa," kata Prof Nuh.
Selain itu, Prof Nuh juga menjelaskan terkait hilirisasi siswa Sekolah Rakyat untuk memastikan persiapan bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau ingin langsung bekerja setelah lulus. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan perguruan tinggi dalam rangka mendukung hilirisasi siswa Sekolah Rakyat.
"Tapi anak-anak SR itu kan tidak hanya melanjutkan (pendidikan). Ada yang (ingin) kerja, yang kerja ini yang perlu kita pikirkan ke depan, urusan-urusan apa, atau organisasi apa yang bisa menampung mereka itu," tambahnya.
Prof Nuh juga turut memperingati untuk tidak ada kesalahan dan kecurangan dalam pengadaan barang penunjang kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat
"Yang berikutnya lagi, saya mohon maaf betul yang terakhir ini, pastikan pengadaan itu tidak ada fault dan tidak ada fraud," ungkapnya.
Dengan demikian, dia mengimbau kepada seluruh jajaran yang terlibat dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat untuk teliti dan patuh dalam aturan yang berlaku.
"Sehingga panjenengan teliti betul, setiap tahap itu compliance-nya dengan aturan-aturan main," tutupnya.
Kegiatan ini turut dihadiri Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Wakil Menteri Sosial Agus Jago Priyono,Founder ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian, Pejabat Tinggi Ma dya Kemensos, serta seluruh Kepala Sentra Terpadu dan Sentra Kemensos yang hadir secara virtual.
Lihat juga Video: Sekolah Rakyat Membuka Akses Pendidikan untuk Memutus Rantai Kemiskinan