Seorang pelajar SMA menjadi korban ekshibisionis oleh seorang pria di jembatan penyeberangan orang (JPO) Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim). Peristiwa itu membuat korban trauma.
Kejadian berawal ketika korban baru saja pulang ekstrakurikuler dari sekolahnya di kawasan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jaktim, pada Minggu (21/9) sore.
"Jadi saya pulang sekolah, terus pulang saya lewat tangga bawah, saya memang sudah lihat orang itu dari jauh. Saya cuek aja, karena saya kira dia habis buang air kecil. Di situ emang biasa orang-orang buang air kecil," kata korban dilansir Antara, Selasa (23/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelajar yang tinggal di Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu mengaku setiap hari menggunakan akses itu untuk pulang sekolah. Dia mengatakan, sejak turun dari Jaklingko di bawah JPO, sudah melihat dari bawah ada seorang pria yang mengeluarkan alat kelaminnya.
"Terus saya naik tangga, dia lagi benerin ritsleting sama sabuknya gitu. Terus tidak lama dia malah keluarin alat kelaminnya dan sambil senyum-senyum gitu," jelasnya.
Ketika korban merekam video aksi tersebut, pelaku akhirnya memakai celananya secara rapat-rapat. Korban sempat berlari kecil ke arah pintu masuk bus Transjakarta (TransJ) dan memarahi pelaku karena sudah melakukan tindakan pelecehan seksual.
"Terus ada mbak-mbak petugas bus Transjakarta lagi main telepon seluler (ponsel) malah senyum-senyum gitu, bukannya bantuin atau tolong saya buat marahin itu orang," sesal korban.
Dia menyayangkan reaksi petugas bus Transjakarta tersebut karena di halte itu kondisinya sedang sepi. Dia mengatakan petugas bus Transjakarta perempuan itu hanya berdiri sambil main HP dan menertawakan dirinya setelah jadi korban pelecehan.
"Ada satu penumpang di ujung, jauh posisinya. Pelaku sempat maki-maki saya juga dan nunjuk-nunjuk. Terus orang itu kabur," ucapnya.
Sementara itu, ayah korban bernama Abdul Rasyid menyatakan saat itu dirinya ditelepon oleh anaknya untuk menjemput di Halte Tanjung Priok. Setelah turun dari halte, anaknya menangis dan saat ditanya tak bisa menjawab apa-apa.
"Pas sudah tenang, ditanya baru dia ngaku jadi korban pelecehan. Posisi saya juga kan waktu itu pulang kerja," kata Abdul.
Dia juga merasa kecewa dengan petugas Transjakarta yang hanya menertawakan anaknya usai dilecehkan oleh pria tak dikenal. Abdul mengatakan anaknya mengalami trauma dan tidak mau berangkat ke sekolah.
"Masih trauma, kalau pelaku sih dari rekaman video seperti orang gila gitu," ucapnya.
Polres Jaktim Minta Korban Laporan
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur meminta korban pelecehan seksual ekshibisionis di JPO Jatinegara membuat laporan polisi.
"Tidak ada ruang bagi pelaku pelecehan seksual. Orang tua atau korbannya suruh buat laporan dulu ya ke kami," kata Kepala Unit PPA Polres Metro Jaktim, AKP Sri Yatmini.
Menurut Sri, laporan dari korban akan menjadi dasar polisi dalam melakukan penyelidikan lebih lanjut. Menurutnya, tanpa adanya laporan, pihak kepolisian mengalami keterbatasan dalam menindaklanjuti kasus tersebut.
Sri menegaskan, Polres Metro Jaktim juga membuka ruang bagi masyarakat yang memiliki informasi atau bukti terkait peristiwa tersebut untuk membantu penyelidikan.
"Selama ini selalu kami tindak lanjuti laporan-laporan. Masyarakat tidak perlu segan melaporkan bila mengalami atau menyaksikan kejadian serupa, supaya bisa segera kami tindak lanjuti," ucap Sri.
Lihat juga Video 'Aksi Ekshibisionis Pria di Toko Mainan di Kendari, 3 Karyawati Histeris':