Melihat Capaian Kakorlantas dan Jajaran di Momen Refleksi 70 Tahun Polantas

Melihat Capaian Kakorlantas dan Jajaran di Momen Refleksi 70 Tahun Polantas

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Senin, 22 Sep 2025 07:38 WIB
Kakorlantas Irjen Pol Agus Suryonugroho
Foto: Kakorlantas Irjen Pol Agus Suryonugroho (Dok Istimewa)
Jakarta -

Polisi Lalu Lintas (Polantas) akan memasuki usia ke-70 tahun pada hari ini, 22 September 2025. Pertambahan usia ini sekaligus menjadi momentum refleksi atas kebangkitan Korps Lalu Lintas (Korlantas) di bawah kepemimpinan Kakorlantas Irjen Pol Agus Suryonugroho.

Dengan mengusung tema "Lalu Lintas Modern yang Berkeselamatan Menuju Asta Cita Indonesia Emas," peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara tahun ini menjadi momentum refleksi atas perjalanan panjang pengabdian Polantas. Tercatat, Polantas sudah berdiri sejak 22 September 1955.

Adapun sejarah Polantas sejatinya telah dimulai sejak era Hindia Belanda, tepatnya 15 Mei 1915, ketika dibentuk satuan khusus lalu lintas bernama Voer Wesen yang kemudian dikenal sebagai Verkeerspolitie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masa penjajahan Jepang sempat mereduksi peran ini, sebelum akhirnya pada era kemerdekaan kebutuhan akan polisi khusus lalu lintas semakin mendesak. Puncaknya, melalui Order No 20/XVI/1955, dibentuklah Seksi Lalu Lintas Jalan di bawah Kepala Jawatan Kepolisian Negara. Maka sejak saat itulah, 22 September ditetapkan sebagai Hari Lalu Lintas Bhayangkara.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menegaskan bahwa Polantas adalah etalase Polri yang setiap hari berhadapan langsung dengan masyarakat, sekaligus garda terdepan dalam menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).

ADVERTISEMENT

"Tugas besar Polantas bukan hanya mengatur lalu lintas, tetapi menyelamatkan nyawa, khususnya generasi muda, agar bangsa tidak kehilangan aset berharga di jalan raya," ujarnya.

Irjen Agus mengatakan 70 tahun merupakan pengabdian panjang yang penuh dengan dinamika. Oleh karena itu, kini saatnya Polantas untuk menatap masa depan dengan tekad yang lebih kuat.

"Tujuh puluh tahun Polantas adalah pengabdian panjang yang penuh dinamika. Kini saatnya Polantas menatap ke depan dengan tekad lebih kuat untuk menghadirkan lalu lintas modern, humanis, dan berkeselamatan, demi menyongsong Indonesia Emas 2045," jelasnya.

Refleksi tujuh dekade Polantas ini juga tidak lepas dari berbagai tantangan, mulai dari pertumbuhan kendaraan bermotor, kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi, terutama menimpa Gen Z, perilaku berkendara berisiko, hingga tuntutan transparansi pelayanan publik.

Namun, capaian strategis 2025 menunjukkan langkah kemajuan signifikan Korlantas Polri di bawah kepemimpinan Irjen Pol Agus Suryonugroho. Apalagi, gaya kepemimpinan Irjen Agus terbilang luar biasa.

Pendekatan kepemimpinan langsungnya, kemampuan koordinasi strategis, dan solusi inovatif dalam pengelolaan lalu lintas memperoleh penerimaan positif luar biasa dari media tradisional maupun platform media sosial. Irjen Agus tak lelah untuk hadir di lapangan untuk melakukan pengawasan langsung.

Hal itu terlihat saat ia mengoordinasikan manajemen lalu lintas berskala nasional selama perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80 tanpa insiden besar. Sementara dalam perencanaan strategis, ia menerapkan strategi Traffic Floor Games (TFG) yang komprehensif sehingga memungkinkan penutupan jalan fleksibel dan penyesuaian lalu lintas secara real-time.

Selain itu, Irjen Agus juga mampu mengelola skenario lalu lintas kompleks melalui keterlibatan pribadi dan pengambilan keputusan cepat. Salah satunya terbukti lewat kelancaran arus Mudik 2025.

Bahkan, menurut Menteri PAN-RB, Rini Widyantini, tingkat kepercayaan publik terhadap Korlantas Polri kini menembus 94,92 persen, sebuah capaian tertinggi sepanjang sejarah pengabdian Polantas.

Tingkat kepercayaan ini juga berkat kontribusi dari digitalisasi layanan SIM, STNK, dan BPKB. Di bawah kepemimpinan Irjen Agus, perluasan penerapan ETLE Nasional juga terus dilanjutkan untuk penegakan hukum berbasis teknologi, cepat, dan transparan.

Kepercayaan ini tak terlepas dari sejumlah capaian yang diraih selama 2025 ini. Dari mulai proses pengamanan mudik 2025 yang berjalan sukses hingga penetapan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Nasional.

Kesuksesan Pengamanan Mudik 2025

Sebagaimana diketahui, Korlantas Polri melakukan sejumlah intervensi untuk memastikan arus mudik 2025 berjalan lancar. Salah satunya yakni lewat rumus penerapan contraflow dan one way saat arus mudik 2025. Rumus ini terbukti ampuh untuk mengurai titik-titik kemacetan selama mudik.

Bahkan, Presiden Prabowo Subianto menyanjung pelaksanaan mudik Lebaran 2025 berlangsung lancar. Prabowo menilai pengaturan mudik Lebaran tahun ini terbaik sepanjang sejarah.

"Mudik berjalan dengan lancar, saya dapat laporan mudik kita terbaik sepanjang sejarah, angka kecelakaan terendah sepanjang sejarah, turun 30 persen, dan meningkat yang mudik, lebih besar dari tahun lalu," kata Prabowo dalam sidang kabinet paripurna di kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Senin (5/5).

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho memaparkan timeline arus mudik 2025. Irjen Agus memperkirakan pergerakan arus mudik dimulai pekan depan menyusul adanya kebijakan Work From Anywhere (WFA).Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho saat memaparkan timeline arus mudik 2025. Irjen Agus memperkirakan pergerakan arus mudik dimulai pekan depan menyusul adanya kebijakan Work From Anywhere (WFA). (Foto: Pradita Utama)

Penetapan Hari Keselamatan Lalu Lintas

Salah satu terobosan lain Irjen Agus ialah pencanangan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional yang diperingati pada 19 September. Pencanangan Hari Keselamatan Lalu Lintas ini diluncurkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 12 Juni 2025 lalu.

Irjen Agus mengatakan, pencanangan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional 19 September sebagai upaya memperkuat kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berlalu lintas.

Pencanangan ini menjadi langkah strategis dalam mengurangi angka kecelakaan di Indonesia yang masih tinggi. Sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 26.839 orang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan raya.

"Angka ini cukup memprihatinkan. maka dari itu, dengan semangat Hari Keselamatan Lalu Lintas ini, kami ingin mendorong kesadaran masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berkendara," ujarnya.

Operasi Patuh 2025

Capaian Korlantas juga bisa dilihat dari kelancaran Operasi Patuh 2025. Operasi Patuh 2025 digelar secara serentak di seluruh Indonesia selama 14 hari, yaitu sejak 14 Juli hingga 27 Juli 2025.

Operasi Patuh Jaya digelar dalam rangka cipta kondisi mewujudkan Kamseltibcarlantas pasca pencanangan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan setiap tanggal 19 September oleh 5 Pilar Keselamatan.

Kakorlantas Polri Irjen Agus SuryonugrohoKakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho (Foto: Dok Korlantas)

Selama dua hari pelaksanaan Operasi Patuh 2025, Korlantas Polri mencatat berbagai jenis pelanggaran lalu lintas. Pelanggaran lalu lintas terbanyak tercatat 32.316 pelanggaran pengendara tidak memakai helm SNI.

"Jenis Pelanggaran lalu lintas (5 tertinggi) tidak menggunakan Helm SNI 32.316 pelanggaran, tidak menggunakan safety belt 3.363 pelanggaran, mengemudi melawan arus 2.997 pelanggaran," kata Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho kepada wartawan, Rabu (16/7/2025).

Selain itu Korlantas juga mencatat terdapat 2.219 pengendara berkendara di bawah umur, dan pelanggaran kendaraan roda dua berboncengan lebih dari 1 orang 595 pelanggaran.

Selama pelaksanaan Operasi Patuh tersebut, Korlantas telah melakukan kegiatan Preemtif dengan melakukan Binluh (1.723 kali), Penyuluhan (71.960 kali), Pemasangan himbauan (85.937 kali), kegiatan Preventif: Turjawali (20.936 kali).

Pengamanan HUT ke-80 Tahun RI

Tak hanya itu, Kakorlantas juga ikut turun langsung dalam proses pengamanan puncak HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta. Ia mengendarai motor dinasnya untuk memimpin pengamanan. Aksi ini menjadi simbol keteladanan sekaligus pesan kuat bahwa kepatuhan dan keselamatan berlalu lintas dimulai dari sikap disiplin aparat penegak hukum.

"Delapan puluh tahun Indonesia merdeka sudah saatnya kita berubah dan taat aturan. Keselamatan di jalan adalah hal utama. Bila lalu lintas nyaman, keluarga pun tenang," kata Irjen Agus, Minggu (17/8/2025).

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho terjun langsung ke lapangan memimpin pengamanan puncak peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta.Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho terjun langsung ke lapangan memimpin pengamanan puncak peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta. Foto: (Dok Istimewa)

Irjen Agus memantau beberapa titik lokasi di kawasan Monas. Alhasil, proses pengamanan HUT ke-80 pun berjalan lancar.

Program Polantas Menyapa dan Pesantren Sahabat Lalu Lintas

Kakorlantas juga memiliki program edukasi keselamatan lalu lintas seperti Polantas Menyapa dan dan Pesantren Sahabat Lalu Lintas. Kedua program ini diinisiasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tertib berlalu lintas.

Kedua program ini juga merupakan komitmen seluruh jajaran Korlantas Polri dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga.

Kakorlantas juga menyebutkan program 'Polantas Menyapa' untuk mengedukasi tertib berlalu lintas disambut baik oleh generasi Z. Sebab, anak muda dan masyarakat bisa langsung bertegur dengan Polantas, tak harus ditilang. Korlantas telah menggelar program tersebut langsung di sekolah-sekolah hingga pondok pesantren.

"Ternyata generasi Z, anak muda di pesantren, sekolah-sekolah ini senang untuk berkomunikasi dengan Polantas (polisi lalu lintas) sehingga tidak harus ditilang. Mereka ini sadar pentingnya keselamatan," ungkap Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/9/2025).

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho dalam acara 'Polantas Menyapa' di Gedung Borobudur, Mapolda Jawa Tengah, Semarang, Rabu (23/7/2025)Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho dalam acara 'Polantas Menyapa' di Gedung Borobudur, Mapolda Jawa Tengah, Semarang, Rabu (23/7/2025) (Foto: Istimewa)

Program ini juga mendapat sambutan positif dari kalangan pesantren. Pengasuh Pondok Pesantren Nurut Taqwa Bondowoso KH Nawawi Maksum dan beberapa pimpinan pesantren menyatakan bahwa selain belajar ilmu agama, santri perlu memahami pentingnya keselamatan di jalan raya. Dengan adanya program ini, mereka mendapatkan edukasi tentang aturan lalu lintas, keselamatan berkendara, dan bahkan menjadi agen perubahan di lingkungan mereka.

Indonesia menuju Zero Over Dimensi dan Over Load

Kakorlantas Irjen Agus juga giat dalam mengkampanyekan Indonesia Zero Over Dimensi dan Over Load. Menurutnya, kampanye ini penting di tengah tingginya angka kecelakaan yang mengakibatkan pengguna jalan meninggal dunia.

Irjen Agus mengatakan program ini bertujuan mencegah kecelakaan lalu lintas dan mengamankan pengguna jalan.

Irjen Agus mengatakan sejatinya penertiban kendaraan overdimensi ini sudah diatur sejak Tahun 2019 di dalam Undang-Undang Lalu Lintas. Namun Irjen Agus mengatakan hingga saat ini belum ada penertiban yang dilakukan secara komprehensif, oleh karena itu Korlantas Polri bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga, pakar transportasi, dan akademisi, merumuskan strategi penertiban overdimensi dan overload.

"Di mana overdimensi dan overload ini adalah salah satu penyebab diduga akibat kecelakaan lalu lintas yang fatalitas. Termasuk juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur jalan," kata Irjen Agus kepada wartawan, Selasa (10/6/2025).

Respons Cepat Keresahan Warga Soal Sirene-Strobo

Irjen Agus pun responsif dalam menanggapi keresahan di masyarakat. Salah satunya yang marak belakangan yakni soal penggunaan sirene dan strobo banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Bunyi sirene 'Tot... Tot... Wuk... Wuk' di tengah kemacetan jalan membuat masyarakat merasa terganggu.

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho merespons cepat keresahan masyarakat itu. Ia pun membuat kebijakan terkait penggunaan sirene dan strobo dalam pengawalan lalu lintas terhadap kendaraan pejabat negara.

Kakorlantas menyampaikan pihaknya membekukan sementara penggunaan sirene dan strobo pada kendaraan operasional. Irjen Agus juga berjanji akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait apa yang menjadi keluhan masyarakat tersebut.

"Kami menghentikan sementara penggunaan suara-suara itu, sembari dievaluasi secara menyeluruh. Pengawalan tetap bisa berjalan, hanya saja untuk penggunaan sirene dan strobo sifatnya dievaluasi. Kalau memang tidak prioritas, sebaiknya tidak dibunyikan," kata Agus, Sabtu (20/9/2025).

Kakorlantas juga membekukan sementara penggunaan sirene. Ia melarang jajarannya menggunakan sirene, terutama pada saat-saat tertentu, seperti pada sore, malam, dan ketika azan berkumandang.

"Saat sore atau malam atau adanya suara azan agar jangan menggunakan sirene," kata Agus Suryonugroho.

Kakorlantas menekankan, penggunaan sirene hanya boleh dilakukan pada kondisi tertentu yang benar-benar membutuhkan prioritas.

"Kalaupun digunakan, sirene itu untuk hal-hal khusus, tidak sembarangan. Sementara ini sifatnya imbauan agar tidak dipakai bila tidak mendesak," ujarnya.

Simak juga Video 'Kakorlantas Gandeng Ojol Kolaborasi Gaungkan Keselamatan Lalin':

Halaman 2 dari 4
(rdp/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads