Waka Komisi I Sebut Pidato Prabowo di PBB Pertegas Peran RI di Kancah Global

Waka Komisi I Sebut Pidato Prabowo di PBB Pertegas Peran RI di Kancah Global

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Minggu, 21 Sep 2025 08:30 WIB
Dave Laksono
Dave Laksono (Dwi/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menilai pidato perdana Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Umum Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, sangat penting. Dave menyebut pidato itu sebagai momentum mempertegas peran Indonesia di panggung global.

"Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum ke-80 PBB merupakan langkah strategis yang sangat penting, baik secara simbolik maupun substantif. Setelah lebih dari satu dekade ketidakhadiran Presiden RI di forum tertinggi diplomasi multilateral dunia, pidato ini menandai kembalinya Indonesia ke panggung utama global dengan posisi yang lebih tegas dan proaktif," kata Dave kepada wartawan, Minggu (21/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dave memandang kehadiran Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia hingga keadilan global. Apalagi, kata Dave, Prabowo dijadwalkan berpidato di urutan ketiga setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat yang menunjukkan tingkat perhatian internasional terhadap Indonesia.

"Sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI yang membidangi hubungan luar negeri dan diplomasi, saya memandang bahwa momentum ini dapat dimanfaatkan untuk menegaskan komitmen Indonesia terhadap prinsip-prinsip multilateralisme, perdamaian dunia, dan keadilan global," ujar Dave.

ADVERTISEMENT

"Apalagi, Presiden Prabowo dijadwalkan berbicara di urutan ketiga setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat-sebuah posisi yang menunjukkan tingkat perhatian dan ekspektasi internasional terhadap Indonesia," imbuhnya.

Dave menyebut kehadiran Prabowo menjadi momen bersejarah karena mengulang jejak diplomasi sang ayah, almarhum Prof. Sumitro Djojohadikusumo. Diketahui, Alm. Prof. Sumitro pernah memimpin delegasi Indonesia di PBB pada 1948 -1949.

"Lebih dari itu, pidato ini juga memiliki dimensi historis yang kuat. Presiden Prabowo mengulang jejak diplomasi sang ayah, Prof. Sumitro Djojohadikusumo, yang pada era 1948-1949 turut memperjuangkan pengakuan kedaulatan Indonesia melalui jalur diplomasi di PBB. Ini bukan sekadar nostalgia, tetapi penegasan bahwa diplomasi Indonesia memiliki akar yang dalam dan visi yang berkelanjutan," ujar Dave.

Politikus Golkar ini berharap pidato Prabowo nanti tidak hanya menyuarakan kepentingan nasional, tetapi juga membawa pesan solidaritas global, khususnya konflik Palestina. Kata Dave, forum PBB adalah tempat yang tepat untuk memperkuat peran Indonesia.

"Kami di Komisi I DPR RI berharap agar pidato Presiden nanti tidak hanya menyuarakan kepentingan nasional, tetapi juga membawa pesan solidaritas global, khususnya dalam isu-isu krusial seperti konflik Palestina, perubahan iklim, dan reformasi tata kelola dunia. Indonesia memiliki peran strategis sebagai jembatan antara Utara dan Selatan, Timur dan Barat, dan forum PBB adalah tempat yang tepat untuk memperkuat posisi tersebut," ujarnya.

"Semoga pidato ini menjadi awal dari babak baru diplomasi Indonesia yang lebih aktif, inklusif, dan berpengaruh di tingkat global," imbuhnya.

Prabowo Bakal Pidato di Sidang PBB

Kehadiran Prabowo di Sidang Umum PBB bakal menjadi kali pertama Presiden RI menghadiri forum tersebut dalam 10 tahun terakhir. Sebelumnya, Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah menghadiri Sidang Umum PBB secara langsung.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menjelaskan tema sidang umum PBB kali ini memperbarui kembali semangat multilateralisme terkini.

"Tema sidang umum PBB ke-80 tahun ini adalah Better Together, Eight Years and More for Peace, Development and Human Rights, yang juga merupakan satu sidang umum di mana merupakan satu titik untuk memperbarui kembali semangat multilateralisme di tengah situasi dan kondisi global dewasa ini," kata Sugiono, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/9).

Sugiono mengatakan Prabowo akan tiba di AS pada 23 September. Di New York, Prabowo disebut akan menghadiri sejumlah agenda.

Sugiono mengatakan Prabowo akan pidato di sidang umum PBB. Prabowo dijadwalkan berbicara di urutan ketiga setelah Presiden Brasil dan Amerika Serikat.

"Utamanya nanti ada agenda tentang two state solution pada tanggal 22 September, yang kemudian akan dilanjutkan dengan acara pembukaan dan debat pada sidang umum tanggal 23 September. Beliau mendapatkan urutan berbicara yang ke-3 setelah Brasil dan Amerika Serikat. Kemudian nanti juga akan ada beberapa agenda pertemuan di New York," lanjut dia.

Sugiono menjelaskan rangkaian kunjungan Prabowo diawali ke Jepang, kemudian AS, lalu ke Kanada dan Belanda. Ia mengatakan Prabowo direncanakan kembali ke Tanah Air pada akhir September.

"Mungkin 26-27 (September)," katanya.

Diketahui, Sidang Umum Ke-80 PBB telah dibuka pada 9 September 2025. Dua minggu kemudian, akan digelar Debat Umum Tingkat Tinggi pada 23 September 2025.


Tonton juga Video: Donald Trump Akan Kembali Berpidato di Sidang Umum PBB

Halaman 2 dari 2
(whn/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads