.webp)
Anggota Komisi X DPR RI dapil Lebak, Bonnie Triyana, menggagas Festival Seni Multatuli (FSM) 2025 di Alun-alun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Bonnie menggandeng Once Mekel, musisi nasional sekaligus rekan sesama anggota DPR dari fraksi PDIP, untuk memeriahkan acara.
Dalam keterangannya, Bonnie menyebut FSM 2025 di Lebak digelar pada 19-21 September 2025. Menurutnya, festival ini telah menjadi agenda tahunan sejak 2018 sebagai ruang kolaborasi kebudayaan sekaligus sarana menghidupkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang berakar dari sejarah Lebak.
"Festival ini hadir agar masyarakat semakin mengenal dan memelihara kebudayaan Lebak. Bukan hanya seremonial, tapi juga memberi makna tentang pentingnya merawat identitas, nilai kemanusiaan, dan semangat perlawanan terhadap penindasan yang diwariskan sejarah," kata Bonnie kepada wartawan, Sabtu (20/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bonnie mengatakan Lebak dan Rangkasbitung memiliki posisi penting dalam sejarah kemanusiaan Indonesia. Menurutnya, semangat yang lahir dari kisah Multatuli hingga kini menjadi inspirasi perjuangan kesetaraan.
Dalam acara itu, penampilan Once Mekel magnet bagi warga Rangkasbitung yang hadir di alun-alun. Ia membawakan sejumlah lagu seperti Simfoni, Di Bawah Mentari dan Dealova yang membuat penonton larut dalam nostalgia.
Once juga menyanyikan lagu Generasi dan Oh Negeriku, ciptaan Guruh Soekarno Putra. Dalam lagu ini, ia berkolaborasi dengan paduan suara siswa SMP, SMA, dan SMK se-Rangkasbitung.
Once menegaskan bahwa kehadirannya di FSM 2025 murni sebagai dukungan pribadi terhadap kebudayaan di Lebak. Dia mengaku khusus hadir di Rangkasbitung karena nilai kemanusiaan yang diusung festival tersebut.
"Saya datang bukan hanya untuk menghibur. Malam ini kita ingin mengingatkan betapa pentingnya memelihara kebudayaan. Lebak punya nilai strategis yang mengajarkan bahwa manusia harus memuliakan manusia lainnya. Tidak boleh ada yang ditindas atau ditekan oleh sesamanya," ucap Once.
Menurut Once, panggung festival di Rangkasbitung itu istimewa karena menyatukan seni, sejarah, dan pesan kemanusiaan. Dia pun mengapresiasi Bonnie yang konsisten menggelar FSM sejak 2018.
"Generasi muda harus terus mengingat bahwa tempat ini punya nilai strategis bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga dunia," imbuhnya.
(fas/fas)
