Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH) Diaz Hendropriyono berkunjung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memastikan sistem pengelolaan sampah. Ia sekaligus memberikan bantuan komposter ke dapur MBG.
Adapun dapur yang ditinjau yakni SPPG Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur yang setiap hari memasak hingga 4.000 porsi setiap harinya. Sebagai bentuk dukungan, Kementerian Lingkungan Hidup menyerahkan bantuan berupa dua unit komposter untuk masing-masing dapur SPPG di Halim, dengan kapasitas 30-50 kilogram per hari.
Komposter tersebut dapat mengolah sampah organik menjadi kompos dan menghasilkan pupuk organik cair yang bisa dimanfaatkan bagi kebun jagung dan tanaman sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan pengomposan, kita bukan hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga menciptakan manfaat baru dari sampah organik," ujar Diaz, kepada wartawan, Jumat (19/9/2025).
Selain komposter, Diaz juga memberikan bantuan unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk memastikan limbah cair dari dapur SPPG tidak mencemari lingkungan. Ia berharap dapur MBG Halim dapat menjadi percontohan bagi SPPG lain.
"Saya berharap SPPG Halim ini bisa menjadi contoh yang paling baik untuk dapur-dapur lain, paling tidak dalam hal pengelolaan sampah dan limbah," ujarnya.
Selain itu, Diaz juga meninjau langsung pelaksanaan MBG di SD Angkasa 3, SMAN 67, SMPN 128. Diaz juga membagikan tumbler atau tempat minum sebagai upaya mengurangi penggunaan gelas plastik sekali pakai. Ia mengingatkan pentingnya perubahan perilaku sejak dini untuk menekan timbunan sampah plastik.
"Makanannya sudah disajikan dengan tray logam, jadi tidak ada sampah plastik. Dengan tumbler ini, adik-adik tidak perlu lagi minum dari gelas sekali pakai yang langsung jadi sampah. Kebiasaan kecil seperti ini punya dampak besar untuk lingkungan," ujarnya.
Kunjungan ini juga menegaskan komitmen KLH mendampingi Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan program MBG sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Pengelolaan sampah organik, anorganik, hingga limbah cair akan terus diperkuat melalui pedoman teknis yang sedang disusun, agar dapat menjadi standar bagi seluruh SPPG di Indonesia.
"Saya lihat program MBG ini bagus, anak-anak kelihatan senang, pelayanannya juga bagus, porsinya pas, dan juga memperhatikan anak yang alergi," ujar Diaz.
(eva/lir)