Kerusuhan yang diduga dipicu isu ujaran kebencian terkait suku, agama, ras, dan antargolongan menewaskan tiga orang di Yalimo, Papua Pegunungan. Selain itu, sekitar 600 warga Elelim mengungsi ke Wamena.
"Dari laporan yang diterima terungkap jumlah warga yang mengungsi ke Wamena untuk mengamankan diri terus bertambah, termasuk hari ini," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Cahyo Sukarnito di Jayapura, dlansir Antara, Kamis (18/9/2025).
Cahyo mengatakan jumlah warga yang mengungsi belum bisa dipastikan karena masih didata anggota.
"Warga mengungsi itu untuk mengamankan diri dan keluarga usai kerusuhan. Jumlahnya diperkirakan sekitar 600 orang," ujarnya.
Terkait situasi di Elelim, ibu kota Kabupaten Yalimo, Cahyo mengatakan, dari laporan yang diterimanya, terungkap ada aksi demo yang dilakukan mahasiswa.
"Belum dipastikan apa tuntutan pendemo, karena anggota masih fokus pengamanan," katanya.
Kerusuhan di Elelim terjadi pada Selasa (16/9), berawal dari percekcokan antarpelajar di SMAN 1 Elelim, yang berakhir dengan aksi penyerangan serta pembakaran bangunan dan kendaraan termasuk kendaraan bermotor milik Polres Yalimo.
Tercatat 18 orang terluka termasuk lima anggota TNI-Polri dan sebagian besar sudah dievakuasi, baik ke RSUD Wamena maupun RS Bhayangkara Jayapura.
Lihat juga Video: Kerusuhan di Yalimo Imbas Perselisihan Siswa, Sekolah-Asrama Polisi Dibakar
(idh/imk)