Manado - Dua hal yang paling mudah dijumpai di Sulawesi Utara adalah pohon kelapa dan gereja. Sejauh mata memandang, hijau pohon kelapa mendominasi. Setiap beberapa rumah, sebuah gereja terselip.Itulah pengalaman Tim Ekspedisi Bahan Bakar Nabati (BBN) yang berkendara sepanjang jalan antara kota Manado menuju Provinsi Gorontalo, Selasa (31/7/2007). 15 Mobil tim ekspedisi menyusuri jalan yang berliku-liku di puncak pulau Sulawesi. Di sebelah kanan laut membentang, sementara di sebelah kiri bukit-bukit menyembul.Pepohonan kelapa menyembul setiap beberapa meter. Terlihat juga kesibukan orang-orang Minahasa menjemur buah kelapa untuk dijadikan kopra.Jika memasuki pemukiman, satu yang tak absen terlihat adalah gereja. Hanya dalam jarak 100 meter bisa terdapat 3 gereja dari aliran-aliran Kristen yang berbeda. Terlihat gereja dari Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), Gereja Masehi Injili di Minahasa, gereja yang berada di bawah PGI, dan banyak aliran lain.Jadi, jika di Jawa dan Sumatera kita menjumpai orang-orang mencegat kendaraan di jalan untuk menyumbang masjid atau mushalla, maka di sini mereka mencegat untuk membangun gereja. Sebuah pengeras suara dan beberapa orang pun terlihat mengajukan kotak-kotak sumbangan pada pengendara yang lewat.Selain kelapa dan gereja, terlihat juga orang-orang menjemur bunga cengkeh di halaman. Cengkeh merupakan salah satu komoditi utama Sulawesi Utara. "Setiap orang Manado itu pasti punya 2 rumah. Satu di kota, satu di desa.Jika musim panen cengkeh datang, mereka pergi ke desa," ujar sopir hoteltempat detikcom menginap, Hendrik Sager.
(aba/bal)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini