Kisah Jaksa Tangani Perkara Pidana di Pulau Paling Selatan RI

Kisah Jaksa Tangani Perkara Pidana di Pulau Paling Selatan RI

Rahmat Khairurizqi - detikNews
Jumat, 19 Sep 2025 08:45 WIB
Jejak Jaksa
Foto: dok. detikcom
Jakarta -

Seorang Jaksa dalam menangani sebuah tindak pidana, tentunya dihadapkan dengan berbagai tantangan dan rintangan. Tak terkecuali, Kepala Subseksi Prapenuntutan pada Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri, Boby Bintang Hasiholan Sigalingging.

Sebagai Jaksa yang berdinas di pulau paling selatan Indonesia, Boby membagikan kisahnya dalam menangani sebuah perkara. Dirinya kerap kali mendapatkan intervensi dari orang yang tidak dikenal. Namun, hal tersebut tidak mengurungkan niatnya dalam menyelesaikan tindak perkara pidana.

"Baik itu untuk dalam tanda kutip menyerang balik kami ya. Dengan hal-hal yang mereka anggap itu bisa menyerang balik kami lah. Kebetulan tim juga pernah dikuntit sama orang yang tidak dikenal," ujar Bobby kepada detikcom, Minggu (14/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian juga ada isu-isu yang tidak benar. Yang menjerumuskan korps Adhyaksa, seperti itu. Saya hanya disampaikan penyampaian info sama orang yang kenal sama saya," imbuhnya.

Boby menambahkan ia dan tim dari Kejaksaan Negeri Rote Ndao juga pernah mendatangi sebuah desa yang tengah mengalami konflik berkepanjangan tanpa menggunakan seragam, agar tak terlalu mencolok oleh warga desa setempat guna menyelesaikan sebuah perkara.

ADVERTISEMENT

"Maksudnya biar yang namanya masyarakat desa pasti akan ketakutannya. Ketika melihat seragam yang seperti ini. Saya langsung berpikiran, wah ini nggak kondusif," jelas Boby.

"Ini kalau dilanjut nggak kondusif. Yang ada bukannya data terkumpul, yang ada menjadi masalah nantinya. Karena sudah mulai ricuh," lanjutnya.

Tak hanya itu, tantangan lainnya yang Boby hadapi yakni faktor cuaca. Dimana, ia harus mengarungi gelombang ombak besar kala melewati Selat Pukuafu menuju pulau yang ingin ditujunya. Boby mengatakan terkadang ia menanyakan kepada orang pelabuhan soal cuaca laut pada H-1 sebelum keberangkatannya.

Lebih lanjut, ia menuturkan meski terhalang oleh cuaca yang tidak menentu, hal tersebut tidak mematahkan semangatnya dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban dari seorang Jaksa.

"Tapi demi tugas dan tanggung jawab, kita harus menyelesaikan perkara ini. Kita yang membuat perkara ini. Dan kita juga harus menyelesaikan perkara ini. Supaya apa? Tujuan hukum itu tercapai. Ada kepastian hukumnya tercapai kepada si tersangka," tutur Jaksa yang lahir di Medan itu.

Semangat dan keberanian yang tak pernah padam dari Boby, sudah tertanam sejak dini berkat adanya dukungan dari kedua orang tuanya. Sang ibu menyampaikan sebagai seorang Jaksa harus memiliki keberanian dan tanggung jawab yang diemban setiap saat. Terlebih Boby merupakan anak laki-laki satu-satunya dari 5 bersaudara.

"Yang mengajarkan keberanian itu bapak sama mamak saya. Terutama mamak saya. Mamak saya sampaikan, karena juga dari kecil saya ditekankan untuk menjadi laki-laki yang bertanggung jawab dan harus berani," pungkasnya.

detikcom bersama Kejaksaan Agung menghadirkan program khusus yang mengungkap realita penegakan hukum dan keadilan di Indonesia. Program ini tidak hanya menyorot upaya insan kejaksaan dalam menuntaskan kasus, namun juga mengungkap kisah dari dedikasi dan peran sosial para jaksa inspiratif.

Program ini diharapkan membuka cakrawala publik akan arti pentingnya institusi kejaksaan dalam kerangka pembangunan dan penegakan supremasi hukum di masyarakat. Saksikan selengkapnya di sini.

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads