Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jatim, Korlantas Polri, hingga KNKT menyelidiki kecelakaan bus rombongan tenaga kesehatan di kawasan Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Tak ada jejak rem bus dalam kecelakaan yang menewaskan delapan orang itu.
"Bus hilang kendali dan menabrak dinding tebing. Jadi titik tabrak 60 meter itu kami lakukan olah TKP," kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Iwan Saktiadi memastikan saat konferensi pers di Ditlantas Polda Jatim, seperti dilansir detikJatim, Selasa (16/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil olah TKP lainnya, lanjut Iwan, tidak ditemukan jejak pengereman. Selain itu, tim mendapati bus mengalami benturan cukup panjang.
"Bus mengalami benturan cukup panjang dari ujung kemudi sampai belakang atau ada deformasi atau benturan cukup keras. Itu (keterangan) berdasarkan saksi-saksi, korban meninggal dunia duduk di sisi kanan bus. Artinya, banyak kemungkinan dan kami dalami dari hasil penyelidikan," ujarnya.
Iwan menegaskan, selain tim TAA dari Polda Jatim, ada tim TAA dari Korlantas Polri dan KNKT. Dari hasil penyelidikan, ada dugaan kecepatan mencapai 80 km/jam.
"Arah datangnya kendaraan sebelum tabrakan diperkirakan 64-80km/jam. Namun ini masih dugaan awal, kecepatan ini bukan angka mutlak. Ini hanya memberikan visualisasi dan mempermudah penyidik melakukan penyidikan. Posisi akhir dari transmisi ada pada gigi 3," tuturnya.
Baca selengkapnya di sini.
Lihat juga Video: Korban Tewas Laka Maut Bus Tabrak Rumah di Jalur Bromo Jadi 8 Orang