BMKG Ungkap Fenomena 'Hujan Sebulan Turun dalam Sehari' di Bali

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Minggu, 14 Sep 2025 09:39 WIB
Foto: Ilustrasi Warga mendorong sepeda motor melewati banjir yang menggenangi kawasan Kuta, Badung, Bali, Rabu (10/9/2025). (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Jakarta -

Musim hujan 2025/2026 diperkirakan bakal tiba lebih awal dibanding kondisi normal. Secara rata-rata, curah hujan bersifat normal. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan soal potensi hujan satu bulan dalam satu hari.

Hal ini disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/9/2025). Awalnya, dia menjelaskan bahwa rata-rata curah hujan bulanan pada musim hujan nanti tergolong normal. Kendati demikian, ada kemungkinan curah hujan sebulan itu turun dalam sehari atau bahkan beberapa jam saja.

"Secara rata-rata curah hujan bulanan itu normal. Artinya tidak ekstrem. Namun kejadian bencana itu kejadian ekstrem yang harian. Sangat dimungkinkan, atau dimungkinkan meskipun rata-rata bulanan selama 30 hari itu normal, namun bisa saja hujan yang sebetulnya satu bulan itu turun selama beberapa jam," kata Dwikorita.

Dia mengatakan rata-rata curah hujan memang normal jika dihitung. Rata-ratanya 300 mm.

"Jadi kalau dihitung selama satu bulan hujannya sekian, 300 milimeter dalam satu bulan. Dianggap masih normal, tapi yang satu bulan ini bisa saja turunnya hanya satu hari atau beberapa jam," ungkapnya.

Dia mencontohkan pada curah hujan di Bali. Dia mengungkap bahwa curah hujan di Bali itu curah hujan satu bulan tapi turun dalam sehari.

"Contoh yang di Bali itu harusnya hujan lebih dari satu bulan 380 milimeter dalam satu hari. Itu bisa saja dua bulan bisa ya," katanya.

Dia pun mengimbau agar semua siaga dalam hal ini. Karena hujan satu bulan dalam sehari makin sering terjadi.

"Jadi yang perlu disiagakan, meskipun di musim hujan nanti curah hujannya bersifat normal, sesuai dengan rata-rata bulanannya, hujan yang satu bulan makin sering terjadi dalam satu hari atau beberapa hari," katanya.

Berdasarkan data 699 Zona Musim (ZOM), terdapat 294 ZOM atau 42,1 persen yang diperkirakan mengalami musim hujan lebih cepat dari biasanya.

"Musim hujan diprediksi berlangsung dari Agustus 2025 hingga April 2026, dengan puncak hujan yang bervariasi, sebagian besar terjadi pada November-Desember 2025 di Sumatera dan Kalimantan, serta Januari-Februari 2026 di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua," ujar Dwikorita.

Tonton juga video "Prakiraan Cuaca 14 September: Waspada Hujan Sangat Lebat di Daerah Ini" di sini:




(rdp/imk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork