Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengecam serangan Israel ke ibu kota Qatar, Doha, hingga menewaskan 6 orang. Mardani menegaskan tindakan Israel melanggar prinsip dasar hukum internasional dan kedaulatan negara.
Ia awalnya menyampaikan duka mendalam atas tewasnya 6 orang imbas serangan Israel di Doha, Qatar. Ia menyebut konflik bersenjata akan selalu merenggut nyawa.
"Nyawa enam orang yang terenggut pada serangan ini adalah peringatan bagi kita semua bahwa konflik bersenjata selalu meninggalkan luka mendalam," kata Mardani kepada wartawan lewat pesannya, Jumat (12/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mardani pun mendesak agar Israel menghormati kemanusiaan. Ia juga mendorong agar semua pihak mengedepankan jalur diplomasi.
"Indonesia melalui BKSAP mendesak agar semua pihak menghormati kemanusiaan dan membebaskan jalur diplomasi," tegas anggota DPR RI Komisi II F-PKS ini.
Lebih lanjut, ia juga menyerukan agar komunitas internasional, termasuk ASEAN dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), segera menanggapi secara kolektif. "Mengecam agresi dan mendesak supaya hukum internasional ditegakkan," imbuhnya.
Selain itu, Mardani menekankan hanya dengan dialog, penghormatan terhadap kedaulatan, dan kerja sama internasional nyata, konflik yang berkepanjangan dapat diredakan. "Indonesia terus berkomitmen pada diplomasi bebas aktif dan akan menggunakan seluruh jalur diplomatik dan parlemen untuk menyuarakan keadilan, mendukung perdamaian, serta memastikan agar rakyat sipil yang hanya menginginkan keamanan dan kehidupan yang layak tidak menjadi korban dari kebijakan militer unilateral," tutur dia.
Seperti diketahui, Israel tiba-tiba melancarkan serangan ke Doha, Qatar. Aksi ini mendapatkan reaksi keras dari sejumlah negara.
Pihak Israel mengaku menargetkan para pemimpin senior Hamas yang berada di Doha, tempat biro politik kelompok Palestina tersebut bermarkas.
"IDF (militer Israel) dan ISA (badan keamanan) melakukan serangan tepat sasaran yang menargetkan para pemimpin senior organisasi teroris Hamas," kata militer Israel dilansir AFP, Selasa (9/9).
"Selama bertahun-tahun, para anggota kepemimpinan Hamas ini telah memimpin operasi organisasi teroris, bertanggung jawab langsung atas pembantaian brutal 7 Oktober (2023), dan telah mengatur serta mengelola perang melawan Negara Israel," lanjut militer Israel.
Sementara itu, kelompok Hamas mengatakan sedikitnya enam orang tewas akibat serangan udara Israel di ibu kota Doha, Qatar, pada Selasa (9/9) waktu setempat. Salah satu korban tewas merupakan anak dari negosiator utama Hamas.
Simak juga Video: Qatar Gelar Pemakaman 6 Korban Serangan Israel di Doha