Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah. Lawatan ini sebagai bagian dari komitmen Kementerian Kebudayaan dalam pelestarian kebudayaan berbasis kearifan lokal sekaligus momentum penting dalam menyoroti kekayaan budaya yang hidup di tengah masyarakat di wilayah tersebut.
Mengawali kunjungan, Fadli Zon menyambangi Museum Pusaka Kalibening yang menyimpan benda pusaka bersejarah. Terletak di Dusun Kalibening, Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, dia disambut oleh pengelola Museum Pusaka Kalibening, Agung Triyatno.
Diketahui, koleksi Museum Pusaka Kalibening merupakan sumbangan dari warga setempat dengan jumlah koleksi pusaka sebanyak 724 koleksi, yang terdiri dari keris, pedang, tongkat, kitab kuno dan lain-lain.
Pada kesempatan ini, museum Pusaka Kalibening tengah melaksanakan tradisi jamasan pusaka, yaitu ritual pembersihan dan perawatan benda-benda pusaka peninggalan leluhur seperti keris dan tombak, yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyang serta pelestarian nilai-nilai budaya dan spiritual.
Ritual ini umumnya dilakukan setahun sekali pada bulan Suro (Muharram), namun di Museum Pusaka Kalibening, tradisi ini dilakukan pada bulan Maulid. Menbud Fadli Zon menegaskan pentingnya konservasi di Museum Pusaka Kalibening agar warisan leluhur ini bisa terjaga dengan baik.
Selain Museum Pusaka Kalibening, Fadli Zon turut meninjau Museum Soesilo Soedarman yang terletak di Desa Gentasari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Museum Soesilo Soedarman diresmikan pada tahun 2000 sebagai penghormatan untuk almarhum Jenderal Soesilo Soedarman (1928 - 1997). Jenderal Soesilo Soedarman, lahir pada 10 November 1928 di Cilacap dan wafat pada 18 Desember 1997, merupakan seorang perwira tinggi militer Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada Kabinet Pembangunan VI (1994-1997), Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993), serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (1986-1988).
Museum Soesilo Soedarman memiliki koleksi memorabilia, artefak militer seperti senjata, mobil dinas, seragam militer, artikel, dan koleksi foto Soesilo Soedarman selama hidupnya sebagai Perwira Tentara Nasional Indonesia serta menjadi pejabat publik di Kementerian.
Dalam kesempatan tersebut, Menbud Fadli Zon menegaskan pentingnya melestarikan warisan sejarah tokoh bangsa.
"Kalau kita lihat museum yang didasarkan dari perjalanan seperti Pak Susilo Soedarman ini bisa diikuti juga oleh para tokoh-tokoh yang lain dan juga oleh para pewarisnya. Kita bisa mewarisi sejarah yang luar biasa dan banyak cerita yang tidak hilang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9/2025).
Sebagai informasi, turut mendampingi Fadli Zon pada kunjungan ini di antaranya Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat sekaligus dewan kurator Museum Soesilo Soedarman, Indroyono Soesilo; Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya; dan Direktur Museum Soesilo Soedarman, Apolini Purini.
Jajaran Kementerian Kebudayaan yang turut mendampingi antara lain Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Staf Khusus Menteri Bidang Protokoler dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayuda; Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual, Putri Woelan Sari Dewi; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Nissa Rengganis; dan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X, Manggar Sari Ayuati.
Kunjungan budaya ini menjadi momen refleksi penting untuk terus meningkatkan kualitas museum di Indonesia agar tidak hanya menjadi ruang edukasi, tetapi juga tempat pelestarian sejarah dan nilai-nilai kearifan lokal. Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk menjadikan museum sebagai pusat pelindungan kebudayaan, sejarah dan tradisi yang dapat dimanfaatkan lintas generasi.
Simak juga Video: Wacana Rutan Bung Hatta-Sjahrir di Sukabumi Jadi Museum
(akd/akd)