Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat. Prabowo memilih hadir langsung karena dalam 10 tahun Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah hadir secara langsung.
Utusan tetap Indonesia untuk PBB di New York, Umar Hadi, menjelaskan Prabowo hadir untuk merespons atas kondisi dunia saat ini. Dia menyebutkan kehadiran Presiden secara langsung tentu melihat bagaimana keperluan dalam menyuarakan sikap dan pandangan, termasuk menawarkan solusi.
"Bicara tentang keperluannya, kepentingannya dalam situasi dunia sekarang, ada keperluan nggak buat kita menyuarakan sikap dan pandangan dan kalau perlu menawarkan solusi," kata Umar Hadi dalam konferensi pers di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, selama 10 tahun pemerintahan sebelumnya, Jokowi tidak hadir langsung. Kali ini, Prabowo hadir langsung karena kepentingan yang berbeda untuk menyikapi kondisi dunia. Umar menyebutkan, meski Jokowi saat itu tak hadir langsung, diwakili oleh Menlu RI.
"Ya kepentingannya berbedalah mungkin, I am not in a place to judge. Tapi di tahun ini saya kira ada kepentingan untuk kita menyuarakan. Toh di tahun-tahun kemarin disuarakan oleh Menlu kan," ucap Umar.
"Jadi enggak bisa dibilang kita enggak menyuarakan kepentingan karena selalu kita hadir pada berbagai tingkatan dan PBB kan tidak bekerja hanya pada waktu sidang majelis umum saja kan, sepanjang tahun ada pekerjaannya macam-macam. Kita doakan semuanya lancar dan apa yang menjadi kepentingan kepentingan nasional kita bisa terekspresikan dengan baik," imbuhnya.
Sidang Umum PBB ke-80 telah dibuka pada 9 September 2025. Dua minggu setelahnya, akan digelar Debat Umum Tingkat Tinggi pada 23 September 2025.
Presiden Prabowo pun dijadwalkan akan berpidato di sidang tersebut. Prabowo akan berpidato pada Selasa (23/9) mendatang.
(fas/fas)