Banjir Terjang Bali, Anggota DPR Soroti Pembangunan Masif-Tata Lingkungan Buruk

Banjir Terjang Bali, Anggota DPR Soroti Pembangunan Masif-Tata Lingkungan Buruk

Isal Mawardi - detikNews
Kamis, 11 Sep 2025 08:56 WIB
Banjir di sekitar Simpang Dewa Ruci, Badung, Bali. (I Nyoman Adhisthaya Sawitra/detikBali)
Banjir di sekitar Simpang Dewa Ruci, Badung, Bali. (I Nyoman Adhisthaya Sawitra/detikBali)
Jakarta -

Banjir menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Bali. Anggota DPR Dapil Bali, I Nengah Senantara, menyorot pembangunan masif yang kini terjadi di Bali.

"(Banjir) karena pembangunan yang masif di banyak titik, perubahan alih fungsi di banyak tempat. Yang terbaru coba perhatikan Jalan Raya Padang Galak atau Ngurah Rai, Jalan Hangtuah, itu semua areanya jalur hijau, sekarang kenapa jadi beton semua," ujar Senantara ketika dihubungi, Kamis (19/9/2025).

Tak hanya di kota, pembangunan masif juga terjadi di pedalaman. Kemudian, kata Senantara, tata kelola lingkungan yang buruk turut menyumbang andil Bali diterjang banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tata kelola lingkungan yang belum memadai, kesannya masih menunggu masalah baru penanganan, tidak ada (upaya) preventif, termasuk juga sampah yang belum terkelola dengan baik," tutur Senantara.

ADVERTISEMENT

Senantara tak memungkiri banjir juga timbul karena cuaca. Diketahui, beberapa hari terakhir, hujan deras mengguyur Pulau Dewata.

"Memang curah hujannya yang sangat tinggi, dua hari hujan sangat lebat dengan petir yang menggelegar," sambungnya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan banjir melanda empat wilayah administrasi kota dan kabupaten di Provinsi Bali. Wilayah terdampak banjir berada di Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung, dan Kota Denpasar.

BNPB mengatakan banjir di wilayah Bali terjadi sejak Selasa (9/9) malam. Banjir terjadi setelah hujan lebat mengguyur sejumlah wilayah semalam sejak pukul 23.15 WIB.

Di Kabupaten Jembrana, banjir terjadi di beberapa titik. BNPB juga mencatat banjir di Jembrana menimbulkan dua korban jiwa.

"Data sementara yang diterima BNPB pada Rabu (10/9) pukul 11.30 WIB, menyebutkan dua warga meninggal dan 103 KK (200 jiwa) terdampak di Kabupaten Jembrana," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (10/9/2025).

BNPB juga mencatat 85 warga mengungsi di beberapa titik di Kabupaten Jembrana, di antaranya pos balai Desa Yeh Kuning 10 jiwa, pos balai banjar Yeh Kuning 10 jiwa, Musala Assidiqie 40 jiwa, dan Musala Darul Mustofa 25 jiwa.

Sementara itu, 104 keluarga dengan 423 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Klungkung. Sejumlah wilayah lain yang terdampak banjir di Bali saat ini masih dalam proses pendataan.

BNPB juga menjelaskan ada empat kecamatan di Kota Denpasar yang saat ini terdampak banjir. Wilayah yang kebanjiran itu berada di Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar Utara, Denpasar Selatan dan Denpasar Barat.

Di wilayah Kabupaten Jembrana, banjir melanda Kecamatan Jembrana. Sedangkan daerah lain banjir Kecamatan Sukawati di Kabupaten Gianyar, Kecamatan Kediri di Kabupaten Tabanan, dan Kecamatan Dawan di Kabupaten Klungkung.

Tonton juga video "Update Korban Banjir di Bali: 9 Orang Meninggal, 6 Hilang" di sini:

Halaman 3 dari 3
(isa/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads