Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memilih merayakan HUT ke-24 Partai Demokrat dengan sederhana dan tanpa pesta. AHY menggelar perayaan HUT ke-24 Partai Demokrat dengan doa bersama dan menggelar dialog rakyat.
"Hari ini atau tahun ini sangat sederhana. Kami hanya menyelenggarakan doa bersama di kantor DPP ini," kata AHY di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025).
AHY bersyukur atas pengabdian Partai Demokrat selama 24 tahun. Menko Infrastruktur itu memohon doa agar Partai Demokrat terus bisa memperjuangkan aspirasi rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"24 tahun pengabdian Partai Demokrat untuk masyarakat, juga untuk bangsa dan negara ini tidak sepi dari jatuh bangun, suka duka, dinamika, baik internal maupun dalam perjuangan kami di berbagai sektor, baik di pemerintahan, lembaga eksekutif, pemerintahan pusat, provinsi, kabupaten, kota, juga di parlemen, DPR RI, termasuk di DPRD, di berbagai tingkatan," ujarnya.
AHY mengatakan Partai Demokrat tak ingin mengumbar janji ke masyarakat. AHY mengatakan partainya akan setia dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.
"Intinya kami keluarga besar Partai Demokrat tidak ingin mengumbar janji, kami hanya ingin menunjukkan bahwa kami akan setia pada perjuangan bersama rakyat dan kali ini kami berada di pemerintahan bersama Presiden Prabowo Subianto, tentu ingin mengawal segala program apakah pembangunan infrastruktur, apakah pembangunan sumber daya manusia, peningkatan kesejahteraan, ekonomi dan juga pengurangan kemiskinan dan ketimpangan ini bisa terus dikawal dengan baik," ujarnya.
AHY menilai dialog rakyat merupakan salah satu wujud syukur dalam merayakan HUT ke-24 Partai Demokrat. AHY ingin mendengar secara langsung aspirasi dan keluhan dari masyarakat dalam dialog tersebut.
"Bentuk syukur kami dan sekaligus bentuk perayaan tahun ini adalah dengan menggelar dialog rakyat. Tadi baru saja kami menyelesaikan sebuah interaksi tatap muka, hati ke hati dengan berbagai kalangan masyarakat, tadi ada perwakilan berbagai profesi, guru-guru, kemudian juga pekerja ojol, pelaku ojol, kemudian juga pekerja seni termasuk perangkat desa, mahasiswa, dan yang lain-lain, tentunya semua memiliki aspirasi, kami ingin membuka ruang itu," ujarnya.
AHY meminta seluruh jajaran Partai Demokrat menggelar dialog rakyat untuk mendengar aspirasi dan kritik. AHY menilai ruang dialog itu merupakan salah satu cara untuk mencegah sumbatan penyampaian aspirasi.
"Kita cegah terjadinya sumbatan dalam penyampaian aspirasi ini, walaupun ada yang ingin turun menyampaikan aspirasinya, mengekspresikan itu semua tentu dalam koridor yang konstitusional. Ruang demokrasi dibuka, tetapi tentunya kita juga menjaga persatuan, kerukunan, mencegah terjadinya perilaku yang anarkis, apalagi menyebabkan korban jiwa. Semua harus terus mengevaluasi diri agar pada saatnya," ujarnya.
Semua aspirasi dari berbagai kalangan, kata AHY, sudah dicatat dan akan terus diperjuangkan. AHY juga mengajak semua wakil rakyat menjaga tutur lisan agar tidak menyakiti rakyat.
"Mari kita jaga diri baik-baik. Wakil rakyat, para pejabat publik itu selalu diikuti, tutur kata perilakunya, mari kita jaga lisan kita. Jangan sampai menyakiti perasaan masyarakat," kata AHY.
"Apa lagi isu-isu yang sangat sensitif, kita jaga diri dalam keseharian. Tidak ada yang sempurna, tidak ada gading yang tak retak, tetapi paling tidak kita saling mengingatkan, agar terus bisa menyatu dengan kondisi masyarakat hari ini, kemudian kita bisa fokus pada solusinya," tambahnya.
Lebih lanjut, AHY mengatakan Partai Demokrat akan terus berbenah. AHY menyakini meritokrasi juga menjadi hal penting dalam politik tidak hanya popularitas.
"Kami meyakini meritokrasi ini penting, walaupun dalam politik banyak yang mengatakan ya semua punya kans yang sama, karena kontesnya itu lebih sering ditentukan oleh popularitas. Tapi kami juga yakin bahwa popularitas semata tidak cukup, perlu ada pengisian diri melalui wawasan, ilmu pengetahuan, pengalaman dan itu dibangun secara sistematis," tuturnya.
Lihat juga Video: Prabowo Panggil Tokoh Agama, Gelar Doa Bersama untuk Bangsa