AHY Bahas Imbas Besar Kasus Pembakaran-Penjarahan: Mari Cegah Jangan Terulang

AHY Bahas Imbas Besar Kasus Pembakaran-Penjarahan: Mari Cegah Jangan Terulang

Mulia Budi - detikNews
Selasa, 09 Sep 2025 16:01 WIB
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung kasus penjarahan dan pembakaran. Menurutnya, dibutuhkan anggaran Rp 900 miliar untuk perbaikan. (Mulia Budi/detikcom)
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung kasus penjarahan dan pembakaran. Menurutnya, dibutuhkan anggaran Rp 900 miliar untuk perbaikan. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung soal kasus penjarahan dan pembakaran yang belakangan terjadi mewarnai demonstrasi. AHY mengatakan negara harus menyiapkan anggaran Rp 900 miliar untuk memperbaiki halte, kantor, dan gedung pemerintahan yang rusak akibat aksi tersebut.

Hal itu disampaikan AHY sebelum melakukan dialog rakyat dalam rangka HUT ke-24 Partai Demokrat di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025). AHY menyayangkan adanya provokator yang melakukan penjarahan, perusakan, hingga pembakaran dalam aksi demonstrasi yang belakangan terjadi.

"Dua minggu terakhir ini kita hanya menyaksikan situasi di Tanah Air juga sangat dinamis, bahkan masyarakat turun ke lapangan, turun ke jalan, sebagian tentu menyuarakan aspirasinya secara murni tapi juga disayangkan ketika ada sejumlah provokator yang justru merusak, melakukan pembakaran, dan juga penjarahan," kata AHY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan aspirasi yang terjadi di negeri ini harus disalurkan dengan baik. Dia menyebutkan jika aspirasi itu tidak tersalurkan, maka waktunya untuk berbenah diri termasuk Partai Demokrat untuk membuka ruang dialog.

"Nah, mari kita sama-sama menyadari kalau ada masalah di negeri kita, kita sampaikan dengan baik. Kalau kemudian rasanya kemarin kok tidak tersalurkan, maka kita semua harus berbenah diri, termasuk Partai Demokrat. Kita harus buka ruang dialog, ruang interaksi sehingga tidak ada yang tersumbat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

AHY meminta anggota DPR dan DPRD dari Partai Demokrat membuka ruang dialog dengan masyarakat. Dia mengatakan, dalam negara demokrasi, kebebasan berpendapat dijamin konstitusi.

"Kalau kemudian negara sudah memberikan ruang yang baik untuk menyuarakan aspirasinya, termasuk pemerintah harus mendengarkan baik-baik apa yang dikehendaki rakyat, maka tolong gunakan itu dengan sebaik mungkin. Demokrasi, kebebasan berpendapat itu dijamin oleh konstitusi," ujarnya.

Dia mengatakan ada hukum yang harus dijalankan dan diterapkan di tengah penyampaian aspirasi dalam demonstrasi. Dia mengatakan Partai Demokrat ingin menjadi bagian dari solusi bukan masalah.

"Harus dijadikan ruang yang baik, tapi memang ada hukum dan aturan yang harus kita jaga dan kita jalankan. Kalau merusak, membahayakan tentu harus dicegah. Tidak mudah ketika terjadi kekacauan di tengah tengah luapan amarah, kemudian apalagi ada korban, tentu membuat kita semua gusar, membuat kita tidak nyaman, padahal kita masih fokus pada kehidupan sehari-hari kita," kata AHY.

"Pekerjaan kita tidak bisa terbengkalai, usaha kita tidak bisa kita tinggalkan, anak kita harus tetap diurus, tapi kalau isu yang memang harus disampaikan, sampaikan. Kami ingin menjadi bagian dari solusi, bukan menjadi bagian dari masalah," imbuhnya.

AHY lalu menyinggung anggaran yang harus disiapkan pemerintah untuk memperbaiki kerusakan akibat perusakan dan pembakaran dalam demonstrasi yang belakangan terjadi. AHY mengatakan anggaran perbaikan mencapai Rp 900 miliar.

"Kemarin yang jelas kita hitung kurang lebih negara harus menyiapkan anggaran kurang lebih Rp 900 miliar, untuk memperbaiki halte-halte yang rusak, gedung-gedung DPRD yang dibakar, kantor-kantor pemerintahan yang juga hancur, termasuk juga sarana transportasi yang ada di masyarakat. Nah, ini mari kita cegah jangan sampai terulang kembali," ujarnya.

Dia mengatakan Partai Demokrat memiliki kewajiban moral dan konstitusional untuk bisa mendengarkan aspirasi masyarakat. Dia meminta maaf tak bisa mengundang banyak masyarakat untuk bisa berpartisipasi dalam dialog ini karena keterbatasan waktu dan ruangan.

"Demokrat 24 tahun telah berada, bukan hanya eksis tapi juga ingin terus berperan dan berkontribusi. Pendiri Partai Demokrat, Pak SBY menanamkan nilai-nilai yang insyaallah juga kami pegang teguh sampai dengan saat ini dan seterusnya," ujarnya.

AHY mengatakan Partai Demokrat selalu memegang nilai yang diajarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia mengatakan SBY selalu mengingatkan agar Partai Demokrat berpihak kepada rakyat.

"Nilai-nilai tentang keadilan, nilai-nilai untuk terus berpihak kepada rakyat, utamanya rakyat kecil yang membutuhkan bantuan dan pertolongan, masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi dan sosial, masyarakat yang termarginalkan dan semua yang tentunya harus mendapatkan perhatian dari negara," kata AHY.

"Beliau juga mengingatkan kepada kita, Indonesia, negara yang kita cintai ini akan terus menghadapi tantangan dan dinamikanya termasuk masalah-masalah tidak akan hilang begitu saja, tetapi sebagai warga negara yang baik, dan sebagai wakil rakyat yang menjalankan amanah, kami ingin terus menghadirkan solusi dan solusi itu dimulai dari partisipasi, dari dialog yang baik, yang positif," imbuhnya.

Lebih lanjut, AHY tak ingin merayakan HUT ke-24 Partai Demokrat dengan pesta. Dia ingin merayakan ulang tahun Partai Demokrat kali ini secara sederhana dengan berinteraksi dan mendengar langsung aspirasi masyarakat dalam dialog bersama.

"Intinya begini, Bapak Ibu sekalian, Demokrat di hari jadi ini tentu tidak ingin menyelenggarakan acara yang seperti berpesta-pesta, tidak. Kami hanya menyelenggarakan sebuah doa bersama dengan tumpengan yang sederhana, tapi dengan rakyat gitu, yang kami niatkan untuk bisa menyerap atau mendengarkan aspirasi masyarakat dengan berbagai kalangan. Tentu tidak cukup satu kali acara, tapi insyaalah acara-acara dialog-dialog seperti ini juga akan terus kami lakukan, dari waktu ke waktu," ujarnya.

Simak juga Video: Polisi Sebut Ada 7 Senpi Dijarah saat Penyerangan Polsek Matraman

(mib/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads