Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 09 Sep 2025 11:17 WIB
Presiden Prabowo (dok. Biro Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menyoroti fenomena standar ganda dalam penerapan hukum internasional saat berbicara di forum BRICS. Menurutnya, hal itu kerap terabaikan saat ini.

"Dalam dunia dengan ketidakpastian ini, ada juga double dan bahkan triple standard di mana hukum internasional di setiap hari diabaikan," kata Prabowo dalam pertemuan pemimpin negara forum BRICS yang digelar virtual dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (8/9/2025) malam.

Prabowo menilai praktik standar ganda semakin sering muncul di panggung global. Menurutnya, situasi dunia lebih banyak diwarnai oleh kepentingan negara-negara kuat dibandingkan keadilan yang seharusnya ditegakkan oleh hukum internasional.

"Di mana yang berkuasa adalah yang benar, di mana negara kecil yang kurang berkuasa terintimidasi, di mana perdagangan dan keuangan menjadi senjata, kami menilai saat ini saatnya BRICS untuk terus berkembang," ujarnya.

Selain itu, Prabowo menegaskan pandangannya mengenai posisi BRICS yang kian penting sebagai pilar kekuatan dunia. Ia menyebut BRICS merepresentasikan kekuatan ekonomi, populasi, pasar, dan sumber daya alam terbesar di dunia.

"BRICS sekarang memiliki populasi lebih dari 55 persen di dunia. Kita memiliki global GDP lebih dari 40 persen. BRICS memiliki negara dengan ekonomi terbesar, negara terbesar secara populasi, pasar terbesar, negara dengan sumber daya alam terbesar-sumber daya kritis," papar Prabowo.




(eva/isa)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork