4 Korban LCT Ayu 5 Selamat, Nakhoda Diduga Terperangkap

Ambon - Nelayan Desa Kawa, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) kembali menemukan empat orang korban tenggelamnya kapal LCT Ayu 5. Keempat korban adalah Didik Kusmardani (Masinis I), Agustinus Alla (Masinis II), Ronald (Mualim II) dan Haswan (jurumudi). Mereka ditemukan terombang-ambing di tengah Laut Seram, dalam keadaan selamat. Sementara nakhoda Sunario diduga terperangkap dalam ruang kemudi. "Waktu tenggelam, kami semua berloncatan ke laut sambil memegang kapal yang tetap terapung. Saat itu, teman kami, Sunario atau nakhoda tidak kelihatan karena waktu kapal oleng dia masih di ruang kemudi," ujar Firman, salah satu korban selamat, sebagaimana dituturkan Kapolres SBB AKP Didik Widjanarko, kepada detikcom, Jumat (27/7/2007).Keempat korban dalam kondisi lemas saat ini dilarikan ke Puskesmas Piru untuk mendapat perawatan intensif. "Saat ini sudah sepuluh orang ditemukan selamat, tersisa satu orang yakni nakhodanya. Kami terus lakukan pencarian," tutur mantan Kabid Humas Polda Maluku ini.Dikatakan Kapolres, saat ditemukan, keempat korban terapung-apung dengan life craft milik kapal LCT Ayu 5. Kapal LCT Ayu 5 milik PT Pelayaran Ayu yang beralamat di Jl Enggano Raya No 5W Tanjung Priok Jakarta Utara. Pimpinan perusahaan bernama Musnawi Chairuddin. apal ini tenggelam di sekitar Pulau Pisang atau 5 mil dari Desa Kawa, Kkecamatan Taniwel, Kbupaten SBB.Kapal dihempas gelombang setinggi 4 meter di Laut Seram secara beruntun. Pihak perusahaan, kata Kapolres, sudah dikontak. Direncanakan, mereka akan tiba di SBB untuk menjemput para korban. "Hari ini pihak perusahaan akan datang dan mengevakuasi korban ke Jakarta," ungkap Kapolres. (han/nrl)