Tidak hanya berhenti soal kritik berbagai tunjangan bagi DPR, aksi demonstrasi yang berujung pada sejumlah desakan yang dikenal sebagai 17+8 Tuntutan Rakyat akhirnya merembet ke munculnya kembali wacana revisi Undang-undang Pemilu. Sebabnya, sejumlah tokoh yang menduduki kursi anggota dewan dinilai tidak memiliki kapasitas cukup dalam menjalankan tugasnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra. Seperti ditulis dalam detikNews, ia menilai sistem pemilu saat ini tak terbuka luas hingga muncul sorotan kepada orang kaya dan selebritis. Nantinya, revisi UU Pemilu ini disebut Yusril akan membahas kritik terhadap kualitas anggota DPR. Sebab, tokoh yang memiliki kompetensi kerap gagal lolos ke parlemen di Senayan.
"Sistem sekarang ini membuat orang yang berbakat politik tidak bisa tampil ke permukaan, sehingga diisi oleh para selebriti, diisi oleh artis, dan kita lihat ada kritik terhadap kualitas anggota DPR sekarang ini, dan pemerintah menyadari hal itu," ujar Yusril dikutip dari detikNews, Jumat (5/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana ini sejalan dengan keputusan MK terbaru soal hal-hal yang perlu diubah dalam UU Pemilu. Beberapa hal di antaranya terkait ambang batas atau threshold yang akan dihapuskan.
"Hal-hal yang lain juga perubahan terhadap Undang-Undang Pemilu, Undang-Undang Kepartaian, itu memang sedang akan kami lakukan. Karena sudah ada keputusan dari Mahkamah Konstitusi yang mengatakan bahwa sistem pemilu kita harus diubah, tidak ada lagi threshold, dan lain-lain sebagainya," kata Yusril.
Partai politik (parpol) sebagai gerbang masuknya para insan DPR dinilai juga perlu melakukan perbaikan. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf. Seperti dikutip dari detikNews, Dede menekankan perlunya partai politik untuk menyeleksi calon legislatif di DPR ke depan. Menurutnya, pendidikan politik bagi setiap anggota dewan penting diberikan oleh parpol.
"Dalam pelajaran kemarin tentu sekali lagi controlling-nya adalah kepada partai pengusung. Partai pengusung bisa melakukan seleksi awal kepada mereka-mereka yang akan dijadikan sebagai calon-calon legislator," ujar Dede Yusuf.
Terkait dengan momentum ini berikut dengan penguatan fungsi partai mulai dari pendidikan hingga rekrutmen, hal apa saja yang perlu dilakukan? Apakah perubahan UU ini nantinya akan berakhir pada sulitnya jalur masuk para pesohor ke kursi DPR? Ikuti ulasannya dalam Editorial Review detikSore.
Beralih ke berita nusantara, detikSore hari ini akan mengulas peristiwa yang terjadi di Mojokerto, Jawa Timur. Seorang pria bernama Alvi Maulana (24) diduga menjadi satu-satunya pelaku pembunuhan disertai mutilasi perempuan berinisial TAS (24). Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, Alvi memotong-motong korbannya menjadi ratusan bagian. Apa sebabnya? Ikuti laporan langsung Jurnalis detikJatim selengkapnya.
Jelang petang nanti, detikSore akan mengulas potensi kemenangan Indonesia melawan Lebanon pada Senin (8/9/2025) malam nanti di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Seperti diketahui, Timnas Indonesia akan menjajal Timnas Lebanon pada laga FIFA matchday. Skuad Garuda akan menurunkan kekuatan penuh melawan The Cedars. Pertandingan ini akan menjadi ujian Indonesia dalam mempersiapkan diri menuju Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebabnya, pada Oktober nanti tim asuhan Patrick Kluivert itu akan menghadapi Arab Saudi dan Irak dalam perebutan tiket ke kompetisi internasional tertinggi dalam dunia sepakbola. Saat Indonesia menang 6-0 atas Taiwan, Patrick Kluivert menyusun formasi 4-2-3-1. Susunan formasi itu sepertinya akan kembali diterapkan saat Indonesia menghadapi Lebanon. Lalu, seperti apa jalannya pertandingan nanti? Siapa saja yang akan menjadi starting line up? Simak obrolannya sore nanti hanya di detikSore bersama Redaktur detikSport selengkapnya!
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
(far/vys)