Doa Bersama di Polda Metro, Kapolri Ajak Masyarakat Jaga Persatuan-Kesatuan

Doa Bersama di Polda Metro, Kapolri Ajak Masyarakat Jaga Persatuan-Kesatuan

Devi Puspitasari - detikNews
Minggu, 07 Sep 2025 21:31 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara Doa Bersama dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Minggu (7/9/2025).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri doa bersama dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Polda Metro Jaya. Kapolri mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

Hal itu diutarakan Jenderal Sigit saat sambutan di acara 'Doa Bersama dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW' di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Minggu (7/9/2025). Awalnya Jenderal Sigit mengatakan Indonesia bangsa yang sangat besar untuk dijaga persatuannya.

"Tentunya kita semua menyadari bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat besar. Oleh karena itu tentunya menjadi tugas kita bersama untuk menjaga agar Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, bangsa adat istiadat," ujar Sigit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menjadi satu kekuatan yang terus bersatu untuk bersama-sama menjaga dan terus merawat negara kesatuan kita yang terutama Republik Indonesia," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Jenderal Sigit kemudian membahas terkait Indonesia yang dijajah selama 350 tahun. Kapolri menyinggung politik pecah belah selama masa penjajahan di Indonesia.

"Kita tentunya masih ingat bagaimana kita sebagai bangsa yang besar ini pernah dijajah selama hampir kurang lebih 350 tahun. Dan itu terjadi karena kita yang besar ini kemudian dipecah bilah diadu domba dengan politik devide et impera," jelasnya.

Sigir menyampaikan pengalaman itu merupakan catatan sejarah untuk diingat bersama ke depan agar hal tersebut tak terulang lagi. "Ini semua tentunya menjadi pengalaman bagi kita untuk menjadi catatan sejarah yang penting untuk kita kemudian bersama-sama menyadari bahwa hal tersebut jangan sampai terjadi lagi," ucapnya.

Jenderal Sigit menyebut para pendiri bangsa dan pejuang bersama-sama bersatu untuk meraih kemerdekaan. Hasilnya, pada 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka. Ia pun mengingatkan untuk merawat kemerdekaan.

"Para pendiri, the founding father, para pejuang pada saat itu bersama-sama kemudian bersatu untuk berjuang meraih kemerdekaan. Dan alhamdulillah kemerdekaan itu akhirnya kita capai di tanggal 17 Agustus 1945 tentunya tugas kita sekarang adalah merawat kemerdekaan yang sudah kita raih," jelasnya.

Kapolri mengatakan dengan mengisi kemerdekaan maka rakyat akan sejahtera. Untuk itu, Jenderal Sigit mengajak tugas bersama untuk menyatukan kekuatan, keberagaman untuk bersatu membangun Indonesia.

"Berikut dengan mengisi apa yang bisa kita lakukan untuk betul-betul menjadi negara yang merdeka negara yang berdaulat, negara yang rakyatnya bisa sejahtera. Dan ini tentunya adalah tugas kita bersama dan kunci dari semua itu adalah manakala kita bisa menyatukan semua kekuatan, keberagaman yang ada seluruhnya bersatu untuk membangun Indonesia yang kita cintai," tutupnya.

(rfs/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads