Toko di Solo Tarik Permen Cina
Kamis, 26 Jul 2007 14:55 WIB
Solo - Sejumlah toko di Solo menarik dagangan permen yang diduga mengandung formalin. Namun karena kurangnya sosialisasi dari BPOM tentang permen merk apa saja yang dilarang dijual, akhirnya pihak toko menarik semua permen impor asal Cina.Sebelumnya BPOM telah melarang permen enam dari 39 merk permen asal Cina dikonsumsi karena mengandung formalin yang membahayakan konsumen. Namun sosialisasi pihak BPOM dirasa sangat kurang, terutama tentang nama-nama merek yang dilarang tersebut.Hal tersebut membuat bingung pada pedagang. Akhirnya, pihak pedagang memutuskan seluruh jenis dan merek permen yang berasal dari Cina ditarik dan tidak lagi diperjualbelikan di toko-toko yang dikelolanya.Para pedagang selama ini mengetahui adanya larangan itu justru dari media massa yang gencar memberitakan larangan itu. Namun berita-berita itu juga tidak menyebutkan secara detail merek permen bermasalah tersebut."Beritanya sudah gencar, tapi kami tidak tahu merek apa saja yang harus ditarik. Apalagi hingga kini juga belum ada edaran atau perintah dari Pemerintah untuk penarikan itu," papar Paula, pemilik toko grosir 'Jaya Abadi', saat ditemui di tokonya di Jalan Urip Sumoharjo, Solo, Kamis (26/7/2007).Akhirnya, kata Paula, pihaknya memutuskan untuk menarik atau tidak lagi menjual semua produk permen impor asal Cina dari tokonya. Alasannya, daripada terjadi masalah. "Ini inisiatif kami sendiri, daripada nanti jatuh korban dan kami yang dipersalahkan," lanjut Paula.Permen-permen itu selanjutnya akan dikembalikan ke pemasoknya. "Untuk sementara kami tidak akan menjual permen-permen asal Cina, hingga menunggu ada pengumuman resmi dari Badan POM tentang produk-produk yang boleh dijual maupun yang dilarang," papar Paula.Dia juga menyayangkan langkah BPOM yang justru hanya melakukan sosialisasi melalui media massa. Lambatnya sosialisasi langsung ke lapangan terkait kasus yang sangat sensitif tersebut karena berhubungan langsung dengan keselamatan masyarakat selaku konsumen.
(mbr/nrl)