Sebuah Kapal untuk Lawan Sampah & Enceng Gondok di Sungai Musi
Rabu, 25 Jul 2007 23:10 WIB
Palembang - Proyek Visit Musi 2008 tampaknya membuat Pemerintah Sumatra Selatan akan sangat memperhatikan kebersihan Sungai Musi yang selama ini dipenuhi sampah dan enceng gondok. Sebuah kapal pembersih dibeli untuk membersihkan sampah-sampah tersebut. "Dana pembelian kapal pembersih itu dianggarkan melalui APBN perubahan tahun 2007," kata Kepala Dinas PU Pengairan Sumsel, Muhammad Syafri, di kantornya, Jalan Kapten A Rivai, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (25/7/2007).Terkait biaya operasional, termasuk perawatannya, kata Syafri, nantinya akan dikelola Pemerintah Kota Palembang, dalam hal ini Dinas Kebersihan Kota Palembang.Kapal tersebut bisa membersihkan sungai dari sampah-sampah sehingga Sungai Musi bisa menjadi bersih dan lebih enak untuk dipandang. Dengan demikian, diharapkan dapat mendukung Visit Musi 2008. Syafri menambahkan, kapal seperti itu sudah ada di Pulau Seribu, "Ternyata sangat efektif kapal itu di Pulau Seribu, yang mampu menangkap sampah-sampah yang melayang di atas permukaan air," tambahnya.Dia menjelaskan, untuk membersihkan Sungai Musi juga dipasang bangunan pengendali yang diletakan di empat titik yakni di Sungai Ogan, tiga titik menahan enceng gondok yang berasal dari Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir, serta di sungai Musi satu titik menahan eceng gondok dari Muaraenim. Biaya pembangunan pengendali enceng gondok ini berasal dari APBD Sumsel dan APBN.Berapa volume enceng gondok di sungai Musi? "Volume enceng gondok yang masuk ke Sungai Musi tidak dapat diprediksi berapa besarnya, tetapi biasanya paling banyak pada saat masyarakat mengelola lahan pertanian terutama masyarakat di Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir dan Muara Enim," jelas Syafri.Enceng gondok biasanya paling banyak ditemui pada bulan-bulan pengelolaan lahan pertanian, terutama di musim tanam.
(tw/nvt)