RI dan Zimbabwe Sepakat Berkolaborasi Budaya di CHANDI 2025

RI dan Zimbabwe Sepakat Berkolaborasi Budaya di CHANDI 2025

Rahmat Khairurizqi - detikNews
Rabu, 03 Sep 2025 09:52 WIB
Kemenbud
Foto: dok. Kemenbud
Jakarta -

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (Menbud) Fadli Zon melakukan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri dan Warisan Budaya Zimbabwe, H. E. Kazembe Kazembe, guna melaksanakan kerja sama kebudayaan. Pertemuan tersebut dalam rangkaian forum budaya tingkat internasional Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy, and Innovations (CHANDI) 2025.

Dalam pertemuan yang digelar di Bali, Selasa (2/9), Fadli Zon menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Kazembe, beserta delegasi lainnya. Dalam kesempatan ini, Fadli Zon turut menuturkan bahwa dirinya pernah berkunjung ke Zimbabwe sebelumnya dan melihat langsung bagaimana indahnya bangunan bersejarah di Zimbabwe. Fadli Zon juga mengungkapkan kekagumannya, termasuk keindahan situs Mandora.

Fadli Zon menegaskan tentang hubungan diplomatik antara Asia dan Afrika, khususnya di kawasan Asia Pasifik yang sudah terjalin sejak lama. Dari kedua negara, baik Indonesia maupun Iran, sepakat satu suara bahwa kerja sama budaya adalah salah satu fondasi utama untuk memperkuat ikatan antarnegara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, Fadli Zon menginisiasi Forum Parlemen Indonesia-Afrika sebagai wadah kolaborasi sekaligus langkah untuk mempererat kerja sama antara Indonesia dan Afrika, terutama dalam budaya.

"Dengan adanya CHANDI sebagai sebuah platform untuk membicarakan kebudayaan, kita bisa mempromosikan kebudayaan Indonesia di tengah peradaban dunia," ujar Fadli Zon dalam keterangannya, Rabu (3/9/2025).

ADVERTISEMENT

Kazembe juga menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari pihak Indonesia. Pertemuan ini sangat berkesan karena ini adalah kali pertama dirinya berkunjung ke Indonesia. Dirinya pun menggambarkan bagaimana ramah tamah masyarakat Indonesia menyambut hangat kedatangan mereka, disusul dengan perkenalan lima delegasi Zimbabwe lainnya.

Dalam kesempatan ini, Kazembe menekankan bahwa Afrika sangat menjunjung tinggi nilai budaya, sebuah kesamaan yang juga dimiliki oleh Indonesia. Kedua belah pihak saling bertukar pandang mengenai pentingnya warisan budaya, hingga Fadli Zon mengajak Zimbabwe untuk mempererat hubungan kerja sama budaya.

"Satu kesempatan dari kita untuk menyambung kembali hubungan yang baik dengan negara-negara di Afrika, terutama melalui budaya. Kita tahu bahwa Zimbabwe juga termasuk negara yang ikut dalam konferensi Asia Afrika 1955, kita mempunyai hubungan yang baik selama ini dengan Zimbabwe," jelasnya.

Selain itu, atas dasar kesamaan tradisi dan budaya, termasuk sejarah Indonesia dan Afrika sama-sama pernah menjadi negara jajahan, menumbuhkan rasa keterikatan antarnegara. Oleh karena itu, Indonesia dan Afrika bekerja sama untuk meraih kembali warisan budaya yang sempat diklaim oleh negara lain.

Pada momen ini, Kazembe menyinggung soal Great Zimbabwe, monumen nasional yang dibangun antara abad ke-11 hingga ke-15. Dibangun oleh nenek moyang suku Shona, Great Zimbabwe dibentuk dari kompleks batu yang disusun menjulang tinggi. Sebagai monumen bersejarah, Great ZImbabwe kini menjadi salah satu warisan dunia UNESCO sekaligus asal usul tercetusnya nama Zimbabwe.

Menutup pertemuan bilateral, Fadli Zon dan Kazembe menekankan kembali bahwa budaya dapat menjadi penyatu bangsa, sekaligus penuntun masa depan. Fadli Zon menyampaikan rasa terima kasih lalu menyerahkan salah satu senjata tradisional Indonesia yang telah diakui UNESCO, yakni keris, kepada pihak Zimbabwe. Sebagai balasan, Kazembe menyerahkan simbol monumen Great Zimbabwe.

Tonton juga video "CHANDI Summit 2025 Bakal Digelar di Bali September Mendatang" di sini:

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads