Zetro Staf KBRI Tewas Ditembak di Peru, Wamenlu Duga Motif Perampokan

Zetro Staf KBRI Tewas Ditembak di Peru, Wamenlu Duga Motif Perampokan

Anggi Muliawati - detikNews
Selasa, 02 Sep 2025 18:37 WIB
Jakarta -

Wamenlu Anis Matta mengatakan tewasnya Zetro Leonardo Purba, pegawai kanselerai di KBRI di Lima dalam insiden penembakan di Peru, mirip peristiwa perampokan. Anis mengatakan, saat kejadian, korban baru mengambil uang dari ATM.

"Belum ada (info kelanjutan), kecuali bahwa peristiwa beliau baru mengambil uang dari ATM," kata Anis seusai rapat dengan Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ini ada mirip perampokan, tetapi kita sedang menunggu hasil laporan akhirnya. Ini baru laporan sementara seperti itu," sambungnya.

Dia mengatakan, dari laporan awal, peristiwa itu merupakan tindakan pembunuhan. Dia menyebut pihaknya akan segera bersurat ke Kemlu Peru untuk mengusut kasus itu.

ADVERTISEMENT

"Kita mendapatkan laporan ini adalah peristiwa kriminal, tindakan kriminal. Ini adalah pembunuhan. Dan kita akan segera mengirim surat kepada Kemlu Peru untuk segera melakukan investigasi atas kasus pembunuhan itu," jelasnya.

Kemlu juga akan segera mengurus jenazah korban untuk dibawa ke Indonesia. Anis mengatakan peristiwa itu akan menjadi pelajaran untuk meningkatkan keamanan staf KBRI.

"Ini pasti akan jadi pelajaran, jadi kasus yang akan kita pelajari. Untuk peningkatan perlindungan bagi para diplomat kita di luar negeri," katanya.

"Kita sedang mempelajarinya, dan mudah-mudahan insyaallah akan ada kebijakan baru yang kita bisa ambil nanti untuk perlindungan bagi para diplomat kita," sambung dia.

Sementara itu, Wamenlu Arrmanatha Nasir atau Tata mengatakan korban sempat dibawa ke rumah sakit setelah ditembak. Namun, sayang, korban tak dapat diselamatkan.

"Itu kejadiannya pada saat beliau memasuki gedung apartemennya, beliau ditembak oleh orang yang tidak dikenal dan langsung oleh polisi yang setempat dibawa lari ke rumah sakit. Namun tidak tertolong," jelas Tata.

Dia mengatakan KBRI Lima di Peru langsung berkoordinasi dengan otoritas setempat mengenai kejadian tersebut. Dia meminta agar pelaku dapat dihukum berat sesuai hukum yang berlaku di Peru.

"Saat ini KBRI sedang membahas dengan keluarga proses selanjutnya karena akan membutuhkan waktu sekitar lima hari kerja untuk proses dari segi otopsi, karena ini adalah tindakan kriminal," jelasnya.

"Jadi perlu ada otopsi dan untuk sebelum beliau jenazah bisa dipulangkan atau dikeluarkan dari rumah sakit, atau dibawa pulang apabila itu kehendak dari keluarga," imbuh Tata.

Tewas Ditembak OTK

Sebelumnya, Zetro dilaporkan meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan pada Senin (1/9) malam waktu setempat. Zetro dilaporkan ditembak tiga kali oleh orang tak dikenal (OTK) dalam jarak hanya beberapa meter dari rumahnya.

Menurut laporan media lokal, Panamericana Television, seperti dikutip kantor berita Antara News, Selasa (2/9/2025), staf KBRI yang meninggal itu bernama Zetro Leonardo Purba.

Panamericana Television menyebutkan Zetro meninggal setelah ditembak tiga kali oleh seseorang yang tak dikenal beberapa meter dari tempat tinggalnya di wilayah Lince, Lima, ibu kota Peru.

Zetro dilaporkan sedang bersepeda bersama istrinya saat ditembak. Dia sempat dievakuasi ke Klinik Javier Prado, tapi nyawanya tak dapat diselamatkan.

Sang istri selamat dari penyerangan tersebut dan saat ini masih di bawah perlindungan kepolisian setempat.

(amw/azh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads