Mendagri Dorong Pemda Segera Perbaiki Fasilitas Publik yang Rusak

Qonita - detikNews
Selasa, 02 Sep 2025 15:56 WIB
Foto: dok. Kemendagri
Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah (Pemda) segera memperbaiki fasilitas yang rusak akibat tindakan anarkistis di sejumlah daerah yang terjadi beberapa waktu terakhir. Dia menekankan agar kerusakan tersebut tidak dibiarkan terlalu lama karena dapat menimbulkan trauma masyarakat.

"Jangan menimbulkan, dibiarkan (fasilitas yang rusak) karena itu akan membuat trauma publik. Jadi segera dilakukan perbaikan dan kalau yang memerlukan waktu yang lama, tutup (areanya ditutupi)," ujar Tito dalam keterangan tertulis, Selasa (2/9/2025).

Hal itu dikatakan Tito kepada awak media usai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, hari ini.

Tito menjelaskan perbaikan kerusakan dapat dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Selain itu, sumber pembiayaan juga bisa berasal dari gotong royong, misalnya bantuan dari masyarakat yang mampu.

"Kalau nanti APBD-nya kesulitan, ya bisa melalui mekanisme hibah. Misalnya hibah dari pemerintah provinsi, dari kabupaten lain yang lebih mampu anggaran fiskalnya kuat," tuturnya.

Tito menambahkan pemerintah pusat tidak menutup kemungkinan turut membiayai perbaikan tersebut. Kini pemerintah masih berkoordinasi untuk memetakan daerah mana yang bisa diperbaiki secara mandiri dan mana yang memerlukan bantuan, termasuk menghitung total kerugian secara nasional.

"Kita belum menghitung secara nasional. Belum. Sedang dalam proses penghitungan," kata Tito.

Selain itu, ia mendorong seluruh pemda untuk memastikan kegiatan ekonomi di daerah tetap berjalan. Hal ini diperlukan karena menyangkut kepentingan masyarakat luas. "Jangan, kita kemudian, kegiatan ekonomi terhenti karena akan terdampak kepada masyarakat semua," ujarnya.

Tercatat sejak 25 Agustus 2025, beberapa aksi penyampaian pendapat telah digelar di berbagai daerah. Sebagian aksi berlangsung secara damai, dan ada pula sejumlah aksi yang menimbulkan kerusakan karena dilakukan secara anarkistis.

Selain memperbaiki fasilitas rusak, pemda diminta segera menggelar rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk membahas kondisi terkini di wilayah masing-masing. Pemda juga diharapkan membuka dialog dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga akademisi, serta menggelar kegiatan yang menghadirkan kedamaian, seperti doa bersama yang melibatkan lintas masyarakat.

Pemda juga diimbau menggencarkan program prorakyat, seperti pasar murah dan penyaluran bantuan sosial yang menjadi kewajiban negara. Sebaliknya, kegiatan seremonial yang terkesan pemborosan diminta untuk ditunda. Para pejabat dan keluarganya pun diingatkan agar tidak menampilkan kemewahan secara berlebihan.

"Tolong dijaga betul, termasuk acara pribadi di momentum saat ini dan ke depan, laksanakan secara sederhana," tambahnya.

Tito juga menegaskan telah menunda persetujuan permohonan perjalanan ke luar negeri bagi kepala daerah. Dia meminta seluruh kepala daerah yang wilayahnya tergolong rawan untuk tetap berada di daerah masing-masing guna mengendalikan situasi bersama Forkopimda.

Lihat juga Video 22 Halte TransJ Rusak, Pramono: Perbaikan Kita Selesaikan




(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork