Beredar kabar prajurit Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI ditangkap polisi lantaran diduga menjadi provokator kericuhan. Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita menegaskan tidak benar ada prajuritnya yang ditangkap.
"Saya sampaikan ya, namanya orang memberikan informasi itu kan kita harus masuk di dalam, ya, itu kita ikut mereka, kegiatan mereka," kata Tandyo seusai rapat bersama Komisi I DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Jika memang benar-benar terjadi, harusnya informasi itu tidak disebar ke publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mabes TNI diketahui sudah buka suara soal unggahan viral yang menyebut prajurit TNI ditangkap polisi karena diduga menjadi provokator kericuhan. Mabes TNI menyatakan narasi tersebut tidak benar.
Dilihat detikcom, Minggu (31/8), salah satu akun mengunggah foto pria yang disebut sebagai anggota Bais TNI. Dalam foto itu, pria yang disebut sebagai anggota BAIS TNI tampak diamankan polisi.
Unggahan itu menyertakan foto kartu tanda anggota Bais TNI yang disebut dibawa oleh pria itu. Penangkapan disebut dilakukan di daerah Pejompongan, Jakarta, pada Jumat (29/8).
Mabes TNI kemudian merespons hal itu. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Freddy Ardianzah mengatakan narasi tersebut tidak benar.
"Kami sangat menyayangkan framing berita negatif yang beredar. Menindaklanjuti hal tersebut, perlu saya tegaskan bahwa tidak ada anggota TNI yang ditangkap Polri maupun menjadi provokator dalam peristiwa tersebut, itu narasi bohong dan menyesatkan," ujar Freddy.
Tonton juga video "Dikira Intel, Driver Ojol di Makassar Dikeroyok hingga Tewas" di sini:
(amw/rfs)