Ojol Umar Amarudin: Saya Pingsan, Tahu-tahu Sudah di Rumah Sakit

Ojol Umar Amarudin: Saya Pingsan, Tahu-tahu Sudah di Rumah Sakit

Syahdan Alamsyah - detikNews
Selasa, 02 Sep 2025 10:16 WIB
Umar Amarudin (32), driver ojek online (ojol) asal Desa Cikidang, akhirnya pulang dan berkumpul kembali dengan keluarga besarnya pada Senin (1/9/2025) malam.
Umar Amarudin (32), driver ojek online (ojol) asal Desa Cikidang, akhirnya pulang dan berkumpul kembali dengan keluarga besarnya pada Senin (1/9/2025) malam. (Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Moch Umar Amarudin (32), driver ojek online (ojol) yang menjadi korban luka imbas kericuhan di Petamburan, telah pulang ke Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat. Umar sebelumnya sempat dirawat di RS Pelni Jakarta.

Kedatangan Umar di rumahnya pada Senin (1/9/2025) malam disambut Bupati Sukabumi Asep Japar, Kapolres Sukabumi AKBP Samian, dan Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi Letkol Kav Andhi Ardana. Tim utusan Bupati menjemput Umar langsung dari Jakarta dan membawanya pulang ke Cikidang.

Di hadapan wartawan, Umar menceritakan detik-detik saat dia menjadi korban dugaan kekerasan di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam. Ia mengaku tak pernah menduga perjalanannya mengantar orderan berujung pada pengalaman traumatis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat di lokasi itu saya sedang antar orderan, dari awal kejadian saya kan sedang narik. Setelah itu jam 18.00 WIB, salat dulu ke masjid. Habis salat, ternyata ada demo, masjid tempat saya salat itu dekat dengan lokasi demo. Begitu saya keluar, karena kan kalau namanya ojol kalau ada apa pun, kecelakaan pun pasti terdepan, makanya saya lihat banyak banget gas air mata," kata Umar, dilansir detikJabar, Selasa (2/9/2025).

Ia menuturkan, jaraknya dengan kerumunan pendemo sebenarnya cukup jauh. Namun, saat pembubaran terjadi, gas air mata menyebar ke arah tempatnya berdiri.

ADVERTISEMENT

"Saya kena gas air mata saat itu, posisi saya dengan pendemo sangat jauh. Saya ditarik sama polisi habis itu dipukulin. Saya segera menjawab, 'Pak, saya ojek online, bukan pendemo, saya warga, bukan pendemo.' Tapi saya dipukulin, dipukulin lagi," ujarnya dengan suara bergetar.

Umar mencoba menyelamatkan diri dan berlari, namun bukannya berhenti, ia justru kembali dihajar.

"Saya lari, bukan menghindar ya, habis lari saya dihajar lagi sama polisi. Tiba-tiba ditanya oleh polisi, 'Kenapa kamu lari?' Lalu dihajar lagi oleh oknum tersebut. Saya pingsan, tahu-tahu sudah di rumah sakit," ungkapnya.

Akibat insiden itu, Umar mengalami luka di kepala, tangan, dan retakan di bagian dada. Meski dokter memastikan kondisinya stabil, proses pemulihan akan memakan waktu lebih lama.

"Saya luka di kepala, terus di tangan, terus di dada bagian depan ada yang retak patah, tapi kata dokter enggak apa-apa, cuma pemulihannya agak lama, jadi di rumah saja. Obat sama perlengkapan sudah lengkap, tanggal 9 nanti kontrol ke RS Pelni karena dokternya khusus," kata Umar.

Baca selengkapnya di sini.

Tonton juga video "Menag Sambangi Keluarga Korban Tewas Akibat Demo Ricuh di Makassar" di sini:

(idh/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads