Aksi Penjarahan Rumah Sahroni hingga Sri Mulyani Mulai Diselidiki

Aksi Penjarahan Rumah Sahroni hingga Sri Mulyani Mulai Diselidiki

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 02 Sep 2025 07:47 WIB
Kondisi rumah Ahmad Sahroni, Minggu (31/8), usai dijarah massa pada Sabtu (30/8) (Fadil/detikcom)
Foto: Kondisi rumah Ahmad Sahroni usai dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025)./Kurniawan Fadilah/detikcom
Jakarta -

Aksi penjarahan yang menyasar rumah pejabat negara, termasuk milik Anggota DPR RI Nonaktif Ahmad Sahroni hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani, kini dalam tahap penyelidikan intensif. Polisi kini tengah menyelidiki para pelaku yang merusuh hingga menjarah.

Sebagaimana diketahui, demo pada Kamis, 28 Agustus 2025 mulai tak terarah. Sekelompok massa melakukan pembakaran hingga menjarah rumah pejabat hingga gedung-gedung.

Pada Sabtu (30/8/2025) siang massa tak dikenal mendatangi rumah Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka merusak dan mengacak-acak rumah Sahroni hingga melakukan pembakaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio), Surya Utama (Uya Kuya), hingga Nafa Urbach juga menjadi sasaran pelaku penjarahan. Kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani juga tak luput menjadi sasaran penjarahan.

Gubernur DKI Pramono Anung, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri dan Pangdam Jaya Mayjen Deddy Suryadi. (Brigitta/detikcom)Gubernur DKI Pramono Anung, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri dan Pangdam Jaya Mayjen Deddy Suryadi. (Brigitta/detikcom) Foto: Brigitta/detikcom

ADVERTISEMENT

Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengatakan pihaknya saat ini telah mendeteksi para pelaku perusakan dan penjarahan tersebut. Saat ini pelaku dalam pengejaran.

"Yang untuk melakukan aksi perusakan atau penjarahan kami sudah mendeteksi, sudah tinggal tunggu saja kita akan melakukan upaya tindakan tegas, penangkapan, mohon doanya semuanya bisa berjalan baik," ujar Irjen Asep, di Balai Kota Jakarta, Senin (1/9).

Belum diketahui berapa total kerugian para korban dalam insiden tersebut. Saat ini pihak kepolisian terus bekerja untuk melakukan pengusutan.

"Kalau untuk jumlah nanti akan kami sampaikan karena itu teknis, karena tim kami masih bekerja dan mudah-mudahan ke depan situasi ini tetap kondusif," imbuhnya.

Rumah Sahroni Dijarah: Iron Man hingga Tas Mewah Dicuri

Sejumlah perabotan rumah tangga, meja, kursi, AC, kulkas, mesin cuci, tas, pakaian, kasur, ijazah, sertifikat tanah, kartu keluarga (KK), surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) dijarah. Patung Iron Man hingga tas-tas mewah dan arloji Richard Mile dijarah massa.

Massa juga merusak sejumlah mobil koleksi milik Ahmad Sahroni hancur dirusak massa. Rumahnya dicoreti hingga kaca-akca dipecahkan.

"Dia yang udah jarah, jarah, kita secara baik aja kita dorong dia pelan-pelan untuk bubar, nggak pakai kekerasan, nggak. Dia juga ya kalau udah dapat bawa, bawa deh, kita mau tahan bagaimana lagi kan. Orang banyak begitu, malah kita nanti kan. Ya udah, kita giring mereka keluar, akhirnya mereka mau kan, sampai sekarang nih," kata ketua RT setempat, Yuridisman, kepada wartawan, Sabtu (28/8).

Massa mengeluarkan barang milik anggota DPR Ahmad Sahroni dari dalam rumahnya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (30/8/2025). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/sgdMassa mengeluarkan barang milik anggota DPR Ahmad Sahroni dari dalam rumahnya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (30/8/2025). Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan pihaknya saat ini tengah menyelidiki aksi penjarahan yang terjadi di rumah Sahroni tersebut.

"Iya, sedang kita lakukan penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, Senin (1/9).

Lima orang saksi diperiksa polisi terkait penjarahan di rumah Sahroni ini.


Rumah Eko Patrio Dijarah dan Dirusak Massa

Pihak kepolisian juga menyelidiki aksi penjarahan yang terjadi di rumah Anggota DPR Nonaktif, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di kawasan Mega Kuningan, Jaksel, pada Sabtu (30/8).

Rumah anggota DPR RI Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, didatangi massa tidak dikenal. Rumahnya dirusak dan dicoret hingga barang-barangnya dijarah.

Pantauan detikcom, Minggu (31/8), tampak rumah megah milik Eko Patrio dipasangi rantai dan dikunci gembok di gerbang depan. Rumah berkelir putih itu dipenuhi coretan dengan cat semprot merah bernada cacian.

Pihak kepolisian mulai menyelidiki aksi penjarahan di rumah Eko Patrio. Polisi akan mengusut tuntas pelaku hingga dalang penjarahan tersebut.

"Kami akan mengungkap para pelaku dan dalang penjarahan itu sendiri," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Senin (1/9).

Nicolas menyebut penjarahan di rumah Eko Patrio terjadi tiga gelombang. Penjarahan terjadi pada Sabtu (30/8) hingga Minggu (31/8) dini hari.

Rumah Sri Mulyani Dijarah Orang Tak Dikenal

Sejumlah orang tak dikenal menjarah rumah Menkeu Sri Mulyani di Bintaro Tangerang Selatan, dini hari tadi. Sejumlah orang tidak dikenal itu masuk ke rumah Sri Mulyani sekitar pukul 01.00 WIB dan 03.00 WIB.

"Gelombang pertama sekitar jam satu (dini hari), gelombang kedua terjadi sekitar jam tiga (dini hari)," kata staf pengamanan di rumah itu, Joko Sutrisno, dilansir kantor berita Antara, Minggu (31/8).

Renzi, warga setempat juga mengaku melihat sejumlah orang tidak dikenal masuk ke rumah Sri Mulyani. Keterangan sama disampaikan tiga tenaga satuan pengamanan di komplek tersebut.

Personel TNI berjaga di rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berantakan usai didatangi massa tidak dikenal di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (31/8/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.Personel TNI berjaga di rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berantakan usai didatangi massa tidak dikenal di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (31/8/2025). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

"Tapi Bu Sri (Mulyani) tidak ada di rumah kok," kata Renzi, yang diamini Joko Sutrisno.

Joko mengaku hanya dirinya dan satu keluarga dari kerabat di rumah itu. Kerabat itu diungsikan ke rumah tetangga sebelah sebelum massa menjarah rumah tersebut.

Tampak di depan rumah yang dijarah itu masih terdapat tumpukan barang-barang yang hendak dijarah, tapi belum sempat diangkut oleh para penjarah. Rumah itu sendiri terletak persis di ujung jalan dan kini dijaga ketat oleh personel TNI dalam jumlah yang lebih banyak lagi.

Dari keterangan Joko dan warga lain, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa di rumah itu. Tak ada kendaraan roda empat yang dirusak, karena memang sedang tidak ada di sana.


Penjarahan di Rumah Uya Kuya, 7 Pelaku Ditangkap

Anggota DPR RI Non Aktif Surya Utama atau Uya Kuya juga menjadi sasaran penjarahan, pada Sabtu (30/8). Uya mengonfirmasi kabar rumahnya dijarah massa dan mengaku ikhlas.

"Iya, intinya aku ikhlas saja," kata Uya Kuya saat dikonfirmasi terkait penjarahan rumahnya, Sabtu (30/8).

Uya Kuya mengatakan kucing peliharaannya juga kena jarah. Namun dia kembali menegaskan ikhlas.

"Nggak apa-apa aku ikhlas, cuma kalau kalian lihat kerjaku selama ini seperti apa, cuma yang sedih kucing-kucing makhluk hidup juga dijarah, gitu saja," ucap Uya Kuya.

Namun ia dan keluarga kini dalam kondisi aman. "Insyaallah aman," imbuh Uya Kuya.

Petugas kepolisian memasang garis polisi di sekitar rumah anggota DPR RI Surya Utama alias Uya Kuya di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu (31/8/2025). Penjagaan ini dilakukan untuk membatasi akses dan menjaga keamanan area setelah terjadi penjarahan oleh massa.Petugas kepolisian memasang garis polisi di sekitar rumah anggota DPR RI Surya Utama alias Uya Kuya di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu (31/8/2025). Penjagaan ini dilakukan untuk membatasi akses dan menjaga keamanan area setelah terjadi penjarahan oleh massa. (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Polisi telah menangkap tujuh orang pelaku penjarahan rumah politikus PAN, Surya Utama alias Uya Kuya. Tujuh pelaku itu masih menjalani pemeriksaan intensif.

"Ada tujuh (pelaku) dalam rangka lidik (penyelidikan)," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal saat dihubungi, Minggu (31/8).

Rumah Uya Kuya yang dijarah berlokasi di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur. Penjarahan terjadi pada Sabtu (30/8) malam. Polisi menyebutkan ketujuh pelaku itu terdiri atas warga Jakarta Timur hingga Bekasi.

Polisi saat ini masih mendalami motif para pelaku menjarah rumah Uya Kuya. Belum ada pihak yang ditetapkan tersangka dalam kasus ini.


Rumah Dikira Milik Nafa Urbach Dijarah


Sebuah rumah kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, dijarah massa tak dikenal. Rumah tersebut didatangi massa tak dikenal yang mencari rumah artis dan anggota DPR, Nafa Urbach.

Pantauan detikcom di rumah tersebut, kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (31/8), sejumlah barang berserakan di halaman rumah. Salah satunya terdapat lemari kayu yang tergeletak.

Ada pula sebuah kulkas hingga treadmill berada di teras rumah tersebut. Terdapat juga tulisan 'rumah ini sudah dijarah' yang diletakkan di depan rumah. Kondisi rumah pun terlihat kosong.

Petugas satpam dari perumahan tersebut, Syamsul, mengatakan rumah tersebut milik mantan suami Nafa dan statusnya kontrak. Namun Nafa memang kerap berkunjung ke sana.

Rumah di Bintaro yang dikira milik Nafa Urbach dijarah massa tak dikenal (Adrial/detikcom)Rumah di Bintaro yang dikira milik Nafa Urbach dijarah massa tak dikenal (Foto: Adrial/detikcom)

"Sebenarnya rumah ini bukan rumah Ibu Nafa, tapi mantan suaminya. Yang saya tahu ya," kata Syamsul kepada wartawan di lokasi, Minggu (31/8).

Saat penjarahan, Syamsul menyebutkan massa sempat menanyakan rumah dari Nafa. Massa yang datang pun bergerombol.

Karena keterbatasan jumlah satpam, massa berhasil masuk. Penjarahan sendiri terjadi dalam dua gelombang.

"Bergerombol, tiba-tiba datang aja, rame-rame. Dan datang ke sekuriti gitu. Nah karena sekuriti cuma beberapa orang, dan tidak bisa membendung karena masanya sangat banyak, kita persilakan masuk. Emang tujuan dia ke rumah Ibu Nafa," ucapnya.

Simak juga Video 'Sri Mulyani Angkat Bicara Setelah Rumahnya Dijarah':
Halaman 6 dari 6
(mea/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads