Cerita Pekerja Jakarta Tetap Ngantor Saat Ada Imbauan WFH

Cerita Pekerja Jakarta Tetap Ngantor Saat Ada Imbauan WFH

Rumondang Naibaho - detikNews
Senin, 01 Sep 2025 13:02 WIB
Suasana kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, saat ada imbauan WFH pada Senin (1/9) pagi (Rumondang/detikcom)
Foto: Suasana kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, saat ada imbauan WFH pada Senin (1/9) pagi (Rumondang/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau perusahaan yang kantornya di dekat lokasi demonstrasi untuk menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH). Meski ada imbauan WFH, banyak pekerja yang tetap ke kantor seperti biasa.

Salah satunya ialah Putri (31) yang tetap ngantor di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Putri mengatakan dirinya berangkat dari Bekasi naik LRT seperti biasa.

"Belum dapat arahan (WFH) dari kantor," kata Putri saat ditemui di Stasiun Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putri mengatakan transportasi umum lebih sepi hari ini. Dia menyebut suasana di dalam di stasiun dan dalam kereta lebih kosong dibanding hari kerja biasanya.

ADVERTISEMENT

"Kalau di dalam stasiun tuh biasanya kan sampai mau lewat aja susah ya. Tapi tadi benar-benar kosong sih, ini lebih dari 50% dari hari biasanya," ujar Putri.

Tonton juga video "Antisipasi Demo, Disnaker DKI Imbau Perusahaan Terapkan WFH" di sini:

Warga lainnya, Andika (23), juga mengaku tetap kerja di kantor seperti biasa. Andika mengatakan kantornya yang terletak di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, tak menerapkan WFH.

"Nggak ada imbauan (WFH) dari kantor, disuruh masuk, masih full ngantor," kata Andika.

Andika mengatakan situasi MRT hari ini lebih sepi dibanding biasa. Dia mengaku tak harus berdesakan di dalam kereta seperti hari kerja biasanya.

"Lumayan sepi, biasanya desak-desakan di pagi hari, tadi longgar," ucapnya.

Andika mendukung penyampaian aspirasi yang dilakukan berbagai kelompok pekan lalu. Namun, dia menyayangkan perusakan fasilitas umum saat kericuhan.

"Kalau mau ngapain DPR jangan merusak fasilitas umum, karena kita masih rakyat biasa yang menggunakan fasilitas umum. Karena pejabat nggak gunakan fasilitas umum. Saya tetap dukung sekali aspirasi rakyat, tapi tidak kalau merusak fasilitas umum no," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(ond/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads