Daftar Fenomena Astronomi di September 2025 dan Waktunya

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Kamis, 28 Agu 2025 13:05 WIB
Ilustrasi (Foto: REUTERS/Todd Korol)
Jakarta -

Ada sederet fenomena astronomi yang akan mewarnai langit sepanjang September 2025. Mulai dari hujan meteor, gerhana bulan, gerhana matahari, hingga ekuinoks. Beberapa di antaranya juga ada yang bisa disaksikan dari wilayah Indonesia.

Mengutip data dari kalender astronomi yang dilansir situs In The Sky, berikut daftar fenomena astronomi di September 2025 beserta informasi waktu terjadinya.

Hujan Meteor Augrid: 1 September 2025

Fenomena pertama yang membuka bulan September adalah hujan meteor Augrid. Hujan meteor ini akan aktif dari tanggal 28 Agustus sampai 5 September, dengan puncak hujan meteor sekitar tanggal 1 September.

Pada saat puncaknya, hujan meteor Augrid diperkirakan dapat terlihat dengan intensitas sedang di wilayah yang langitnya cerah tanpa polusi cahaya. Pengamat disarankan mencari lokasi terbuka jauh dari lampu kota agar bisa melihat meteor-meteor dengan jelas.

Gerhana Bulan Total: 7 September 2025

Gerhana bulan total akan terjadi pada tanggal 7 September 2025. Pada fase puncaknya, bulan akan sepenuhnya tertutup bayangan bumi, menciptakan pemandangan langit berwarna kemerahan yang sering disebut Blood Moon.

Fenomena ini dapat disaksikan di berbagai belahan dunia, tergantung pada posisi geografis dan kondisi cuaca setempat. Menurut BRIN, gerhana bulan total ini dapat dilihat dari wilayah Indonesia. Selain itu juga di Eropa, Afrika, Asia, Australia.

Purnama Harvest Moon: 8 September 2025

Sehari setelah gerhana bulan, fase purnama di bulan September yang dikenal sebagai Harvest Moon atau Corn Moon akan terjadi pada tanggal 8 September 2025. Pada fase ini, bulan akan tampak bulat sempurna dan bercahaya terang di langit malam.

Harvest Moon atau Corn Moon merupakan sebutan tradisional untuk purnama yang muncul di awal musim gugur di belahan bumi utara. Penyebutan istilah ini telah dipopulerkan dalam beberapa dekade terakhir oleh Farmers' Almanac di Amerika Serikat (AS).

Hujan Meteor ε-Perseid: 9 September 2025

Hujan meteor Epsilon Perseid diprakirakan akan mencapai puncaknya pada tanggal 9 September 2025, dan aktif selama tanggal 5 sampai 21 September. Pada saat puncaknya, akan menghasilkan beberapa puluh meteor per jam pada kondisi ideal.

Waktu terbaik untuk mengamati hujan meteor Epsilon Perseid adalah setelah tengah malam hingga menjelang fajar, ketika langit benar-benar gelap. Pada saat puncaknya, hujan meteor ini diperkirakan akan menghasilkan laju nominal sekitar 5 meteor per jam (ZHR).

Gerhana Matahari Sebagian: 22 September 2025

Gerhana matahari sebagian akan berlangsung pada tanggal 22 September 2025. Pada peristiwa ini, bulan akan melintas di depan matahari dan menciptakan gerhana sebagian, yang bisa dilihat dari wilayah Antartika dan Oseania antara pukul 00:31 dan 04:53 WIB.

Sementara dari Indonesia, gerhana ini tidak akan terlihat. Fenomena ini akan menjadi gerhana penutup yang terjadi di sepanjang tahun ini, setelah tiga gerhana bulan total dan gerhana matahari di bulan Maret dan September sebelumnya.

Ekuinoks Musim Gugur: 23 September 2025

Ekuinoks musim gugur akan jatuh pada tanggal 23 September 2025. Pada hari ini, panjang siang dan malam hampir sama di seluruh dunia karena posisi matahari tepat di atas garis khatulistiwa.

Ekuinoks juga menandai pergantian musim dari panas ke gugur di belahan bumi utara, serta dari dingin ke semi di belahan bumi selatan.

Hujan Meteor Sextantid: 27 September 2025

Menutup bulan September, hujan meteor Sextantid akan memuncak pada tanggal 27 September 2025. Meski tidak sepopuler hujan meteor lainnya, fenomena ini tetap menarik untuk diamati bagi pecinta astronomi.

Seperti biasanya, kondisi langit yang cerah dan lokasi pengamatan yang minim polusi cahaya akan sangat menentukan kualitas pengamatan.

Tonton juga Video: Dua Hujan Meteor Bakal Muncul Bersamaan di Langit Akhir Juli Ini!




(wia/imk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork