Anggota Komisi III DPR Fraksi Golkar Soedeson Tandra mengapresiasi sistem Mandala Quick Response terobosan Polda Metro Jaya untuk memudahkan ambulans di Jakarta melewati jalan bebas macet. Soedeson memuji pengembangan teknologi yang dilakukan Polda Metro.
"Ya, pertama ya tentu kami memuji. Ini salah satu terobosan yang bagus. Rekayasa teknologi yang bagus, yang dikembangkan oleh Polda Metro Jaya ya. Ini salut untuk Kapolda Metro Jaya dan jajarannya," kata Soedeson kepada wartawan, Kamis (28/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soedeson menilai sistem ini nantinya dapat membantu sopir ambulans dalam mengantar pasien darurat. Di samping itu, ia juga mengusulkan agar CCTV di jalanan Jakarta diperbanyak agar deteksi lebih akurat.
"Tentu ini bisa dapat memantau pergerakan ambulans yang dalam keadaan darurat, segala macam itu. Tetapi ke depan permohonan kami jangan berhenti sampai ke ambulans. Jadi CCTV diperbanyak," ujar dia.
Senada, Wakil Ketua Komisi IX DPR Fraksi PDIP Charles Honoris pun menyambut adanya sistem Mandala Quick Response terobosan Polda Metro Jaya ini. Charles menilai kebijakan itu dapat membantu pasien darurat bisa segera ditangani.
![]() |
"Kami tentu menyambut baik kebijakan ini. Selama kebijakan tersebut mempermudah akses ambulans dan mempercepat penanganan pasien darurat, maka kita harus dukung," kata Charles kepada wartawan, Kamis (28/8/2025).
Charles meminta realisasi terobosan itu dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Dia juga mendorong inisiasi itu dijalankan secara konsisten.
"Yang terpenting, implementasinya konsisten di lapangan agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. (Meningkatkan layanan kesehatan masyarakat) asal dijalankan secara konsisten ya," ujar dia.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya memastikan ambulans di Jakarta nantinya akan terintegrasi dalam sistem Mandala Quick Response, sehingga pergerakannya bisa dipantau secara real-time tanpa perlu lagi dikawal sipil. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengatakan sistem ini akan membantu sopir ambulans memilih jalur tercepat saat kondisi darurat.
Selama ini, masih banyak ambulans yang dikawal sipil di jalan raya, padahal praktik itu tidak dibenarkan.
"Dinas Kesehatan sudah berkoordinasi dengan kami, ambulans-ambulans yang nantinya akan bergerak, nanti akan bisa terpantau kendaraan yang terdekat, sehingga dalam setiap kegiatan ambulans, mungkin saat ini kalau misalnya Bapak lihat banyak ambulans-ambulans yang dikawal-kawal sipil, nah itu tidak dibenarkan," kata Komarudin saat apel kolaborasi penanganan kemacetan di Monas, Rabu (27/8).
Tonton juga Video: Abster Wongkar, Sosok Polisi Viral Pengawal Ambulans