Ada Lagi Aja Galian Baru di TB Simatupang, Warga Ngeluh Jadi Serba Susah

Ada Lagi Aja Galian Baru di TB Simatupang, Warga Ngeluh Jadi Serba Susah

Taufiq Syarifudin - detikNews
Rabu, 27 Agu 2025 13:52 WIB
Titik galian baru di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan
Titik galian baru di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. (Taufiq Syarifudin/detikcom)
Jakarta -

Proyek galian di Jakarta masih bermunculan hingga memakan sebagian jalan Ibu Kota. Warga bahkan mengeluh karena proyek galian-galian tak habis-habis.

Di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, kini bertambah lagi dua titik. Lokasi proyek galian baru ini tak jauh dari gerbang Tol Ciputat 1.

Sulaeman (50), warga Pasar Rebo, sekaligus pengemudi ojek online mengaku kesal atas banyaknya galian di Jalan TB Simatupang. Dia mengibaratkan Jakarta seperti 'terpenjara' proyek galian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lah iya, kita di Jakarta ini kayak dipenjara galian gitu, itu kan menghambat aktivitas, kayak apa-apa susah," kata Sulaeman saat ditemui di kawasan TB Simatupang, Jaksel, Rabu (27/8/2025).

Titik galian baru di Jalan TB Simatupang, Jakarta SelatanTitik galian baru di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan (Taufiq Syarifudin/detikcom)

ADVERTISEMENT

Sulaeman sudah bekerja sebagai pengemudi ojol sejak 2014. Hampir setiap tahun dia menemukan proyek galian di Jakarta.

"Nggak tahu ya, di Jakarta tuh ada aja galian. 10 tahun saya kerja ojol, tiap tahun ngerasain galian di Jakarta. Ada aja itu, di mana. Apalagi kalau pergantian gubernur, ada aja galian," kata

Setiap pagi, Sulaeman harus bergelut dengan macetnya TB Simatupang saat orderannya mengarah ke kawasan Fatmawati atau Lebak Bulus. Dia pernah merasakan perjalanan dari Pasar Rebo hingga Fatmawati memakan waktu 2 jam karena saking macetnya.

"Sebel banget. Saya kan rumah di Pasar Rebo, kalau narik mulai tiap pagi, itu dah mulai macet aja," ucapnya.

Bagi Sulaeman, kemacetan akibat galian di TB Simatupang cukup menguras tenaga dan waktu. Selain itu, orderannya cenderung lebih sedikit karena waktu habis di jalan karena macet.

"Kayak saya nih, aturan bisa dapat 3 orderan, jadi cuma 1 gitu. Baru dapat enam sampai jam 12, waktunya kemakan macet, biasanya bisa 10 sampai jam 12-an gini," imbuhnya.

Dia pun berharap galian di Jakarta segera tuntas.

"Kapan dong Jakarta bebas dari galian kalau gini terus?" tegasnya.

Kemudian Rudi (71), pedagang kopi keliling dari Ciputat, merasakan dampak dari kemacetan akibat galian. Waktu tempuhnya ke Pondok Pinang jadi lebih lama ketimbang biasanya.

"Kena macet juga. Kita pakai sepeda aja susah, apalagi saya bawa barang dagangan gini," kata Rudi.

Usia Rudi sudah terhitung tua. Dia merasa khawatir tak konsentrasi saat membawa sepeda di tengah kemacetan.

"Kadang saya takut kalau macet itu tiba-tiba ada yang berhenti saya susah rem, terus nabrak. Kalau kesenggol sering, macet gitu kan orang banyak yang nggak sabar," sambung dia.

Simak juga Video: Proyek Galian di Jakarta Tak Habis-habis, Ini Penjelasan Pramono

(idn/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads