Tunnel atau terowongan bawah tanah MRT Jakarta Fase 2A di Jalan Majapahit berdekatan dengan Istana Negara. MRT Jakarta melakukan mitigasi keamanan terhadap kemungkinan aksi terorisme berupa serangan bom di terowongan dekat area ring 1 tersebut.
Kepala Divisi Project Manager Construction 2 MRT Jakarta Indra Gunawan menyampaikan, dari hasil analisis, bila terjadi serangan bom di terowongan, dampak terbesar akan mengenai pagar Istana Negara. Untuk itu, pihaknya melakukan mitigasi berupa penguatan pada fondasi struktur pagar Istana Negara dan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
"Ini salah satu pekerjaan pembuatan pagar Istana Negara, jadi pada waktu itu memang ada concern dari Istana Negara pada saat kita akan melakukan pekerjaan tunneling karena memang jarak terdekat dari tunnel kita ke pagarnya Setneg itu kurang lebih ada di 4,7 meter. Kondisi tunnel masih ada di Jalan Majapahit," kata Indra saat kelas MRT Fellowship di JB Tower, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra menuturkan MRT Jakarta menggandeng Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) dalam melakukan kajian dan simulasi. Adapun kajian dilakukan dengan melakukan simulasi alat peledak.
"Terus dilakukanlah kajian atau simulasi karena mereka, ada concern misalnya apa yang terjadi ketika misalnya di dalam tunnel ada teroris yang meledakkan bom? Dampak terhadap Istana Negara seperti apa?" tuturnya.
"Nah kita bersama KKJTJ pada waktu itu melakukan simulasi, bukan simulasi secara langsung. Melakukan kajian secara program dengan beberapa simulasi alat peledak misalnya dilakukan di dalam tunnel. Kalau nggak salah kekuatannya mulai dari 5 sampai 50 png," lanjutnya.
Terowongan yang berdekatan dengan Istana Negara berada di antara Stasiun Monas dan Stasiun Harmoni. Penguatan fondasi dan struktur pagar Istana telah rampung awal Agustus lalu.
"Apabila suatu saat amit-amit ada teroris dan ada peledakan di sana, dampak terbesarnya itu ada di pagar Istana Negara. Makanya kita melakukan perkuatan atas pagar Istana Negara tersebut. Ini juga Alhamdulillah sudah bisa kita selesaikan per awal Agustus kemarin sebelum upacara 17 Agustus-an, kita sudah serah terima ke pihak Setneg dan saat ini kondisinya sudah kembali normal," imbuhnya.
Untuk diketahui, pembangunan MRT Fase 2 atau lini Utara-Selatan meliputi fase 2A dan fase 2B. Di mana pada fase 2A rutenya yakni Bundaran HI-Kota dengan jarak 5,8 Km yang terdiri dari 7 stasiun (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan Kota).
Kemudian Fase 2B rutenya Kota-Ancol dengan jarak 6 Km yang terdiri dari 2 stasiun (Mangga Dua dan Ancol serta satu depo Ancol Marina) yang masih dalam proses penjajakan.
Pembangunan MRT Fase 2A Bundaran HI-Harmoni ditargetkan rampung 2027. Sementara Harmoni-Kota ditargetkan rampung 2030.
Tonton juga Video: MRT Jakarta Meriahkan Pencanangan HUT Ke-498 dengan Inovasi Berkelanjutan!