Polda Metro Jaya mengungkap pemicu para pelajar ikut dalam aksi demo 25 Agustus di depan gedung DPR/MPR/DPD RI salah satu karena terpengaruh informasi di media sosial (medsos). Polisi pun mengingatkan agar berbagai pihak di medsos untuk tidak menyerukan ajakan demo kepada kelompok pelajar.
"Setelah dilakukan pendalaman di lapangan kemarin oleh rekan-rekan kami, mereka datang karena ajakan dari medsos ya. Jadi, mohon kepada para pihak juga yang menyebarkan flyer ajakan kepada pelajar ini, mohon setop ya. Kasihan mereka, harusnya belajar, (malah) ikut-ikutan mau nonton katanya ya," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade Ary menjelaskan pengaruh medsos ini tentu harus menjadi perhatian bersama. Dia pun mengajak pihak orang tua agar ikut serta memantau aktifitas anak-anaknya, terutama saat menggunakan medsos.
"Ini menjadi perhatian kita bersama, kami imbau, sama-sama kita awasi anak-anak kita untuk bijak dan kita juga sebaiknya bijak bermedsos," jelas Ade Ary.
Dia pun menyayangkan bahwa keikutsertaan para pelajar dalam aksi kemarin terjadi saat jam belajar mengajar. Apalagi, para pelajar ini datang dari berbagai daerah dengan jarak tempuh yang beragam.
"Ini kemarin di jam belajar ya, kejadiannya. Anak-anak pelajar ini berasal dari Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, ada yang Sukabumi ya," kata dia.
196 Anak Di Bawah Umur Diamankan
Ade Ary menjelaskan total ada 351 orang yang diamankan, 155 orang berstatus dewasa dan 196 merupakan anak di bawah umur. Mereka diamankan karena diduga merusak fasilitas umum, melempari pengendara di tol, hingga menyerang petugas.
"Mereka secara masif diduga melakukan perusakan fasum (fasilitas umum), kemudian melempari pengendara di jalan tol sehingga mengakibatkan membahayakan pengguna jalan, kemudian menyerang petugas," kata Ade Ary.
Pihaknya juga melakukan tes urine terhadap massa yang diamankan. Hasilnya, ada tujuh orang dewasa yang positif narkoba.
"Ada tujuh orang yang positif, enam di antaranya urinenya mengandung zat yang terkait dengan sabu, kemudian satu orang urinenya mengandung zat yang terkait dengan benzoat. Tujuh orang ini semuanya dewasa ya," jelas Ade Ary.
Dia mengatakan hanya tujuh orang yang masih dalam proses pemeriksaan akibat positif narkoba. Sedangkan sisanya telah dipulangkan.
"Saat ini masih di Direktorat Reskrimum, nanti selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh rekan-rekan kami dari Direktorat Reserse Narkoba untuk dilakukan tindakan lanjutan sesuai SOP yang berlaku berdasarkan fakta yang ditemukan," ujarnya.
Dia mengatakan polisi yang bertugas telah melakukan imbauan agar massa tidak merusak fasilitas umum. Namun, katanya, ada kelompok massa yang tidak mendengarkan arahan petugas.
"Setelah diberikan imbauan, tidak mengikuti arahan dari petugas, kemudian dilakukan tahapan-tahapan yang hingga akhirnya dilakukan tindakan penertiban," ujarnya.
Lihat Video '351 Orang Diamankan Terkait Demo Ricuh, 196 Anak di Bawah Umur':