Legislator Soroti Guru Matematika Diminta Ngajar Coding, Ini Kata Mendikdasmen

Legislator Soroti Guru Matematika Diminta Ngajar Coding, Ini Kata Mendikdasmen

Anggi Muliawati - detikNews
Selasa, 26 Agu 2025 19:09 WIB
Mendikdasmen Abdul Muti dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (26/8).
Rapat Komisi X DPR dengan Mendikdasmes Abdul Mu'ti (Foto: Anggi Muliawati/detikcom)
Jakarta -

Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana menyoroti keterbatasan guru dalam mata pelajaran coding dan artificial Intelligence (AI) yang saat ini didorong oleh pemerintah. Bonnie mengaku menemukan guru matematika diminta mengajar coding.

Hal itu disampaikan Bonnie dalam rapat kerja Komisi X DPR bersama Mendikdasmen Abdu Mu'ti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/8/2025). Dia mulanya menyoroti perihal keahlian guru untuk mengejar coding.

"Kan ahlinya itu nggak ada guru sebetulnya. Yang saya temukan misalnya, guru matematika diminta untuk bisa menjadi guru coding," ujar Bonnie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bonnie mengatakan para guru tersebut hanya mengikuti pelatihan selam satu minggu. Dia juga menyoroti kendala jaringan internet yang dihadapi di lapangan.

ADVERTISEMENT

"Diikutkan pelatihan seminggu tapi nggak diajarin skill, cuma diajarin regulasinya begini, programnya begitu, nah skillnya nggak. Ini guru di ibu kota/kabupaten yang internetnya masih nyambung. Radius 10-20 kilometer dari sisi ibu kota/kabupaten itu sinyal ilang," jelas dia.

Dia berharap Kemendikdasmen mengatasi masalah mata pelajaran coding ini. Dia menyebut sumber daya guru sangat dibutuhkan dalam mata pelajaran tersebut.

"Bagaimana pihak Kemendikdasmen ini bisa mencari solusi, sehingga apa yang diprogramkan pemerintah untuk pendidikan coding, kemudian AI itu tidak seperti dipaksakan dengan keterbatasan sumber daya guru yang ada?" ujar Bonnie.

Dalam kesempatan yang sama, Mu'ti mengatakan saat ini coding dan AI masih menjadi salah satu mata pelajaran pilihan mulai kelas 5 SD, SMP, hingga SMA. Mu'ti mengatakan menjadi mata pelajaran pilihan lantaran saat ini sarana prasarana belum cukup mendukung di semua sekolah.

"Juga belum semua guru memiliki kemampuan itu. Sehingga sekarang kami masih terus melakukan pelatihan pembelajaran mendalam coding, kecerdasan artifisial dan juga bimbingan konseling untuk memperbaiki persoalan karakter anak-anak kita," ujar Mu'ti.

Ditemui terpisah, Mu'ti mengatakan pihaknya berencana melakukan pelatihan pembelajaran coding dan AI tahun ini. Dia mengatakan semua guru harus mengikuti pembelajaran tersebut.

"Nah terkait dengan hal itu, maka kami tahun ini melakukan pelatihan untuk pembelajaran mendalam coding dan AI. Pembelajaran mendalam tersendiri, karena nanti guru semuanya harus ikut pembelajaran mendalam," jelasnya.

Dia mengatakan coding dan AI hanya untuk guru yang mengajar. Nantinya, kata Mu'ti, guru yang mengajar ini memiliki dua kategori.

"Satu memang guru yang dulunya itu sudah mengajar di situ, tadi misalnya swasta tadi sudah. Nah yang belum itu nanti guru yang sudah ada kita latih coding dan AI," tuturnya.

Simak juga Video 'Pemerintah Libatkan Ormas Tingkatkan Numerasi di Desa':

(amw/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads