Universitas Indonesia (UI) mengaku khilaf dan meminta maaf atas kehadiran tokoh Peneliti Senior Tad and Dianne Taube di Hoover Institution, Universitas Stanford, Peter Berkowitz sebagai narasumber di Orientasi Program Pascasarjana yang berlatar belakang pro-Israel. Muhammadiyah menyayangkan kejadian ini.
"Ya sungguh disayangkan kejadian tersebut," ujar Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad kepada wartawan, Selasa (26/8/2025).
Menurutnya, isu Palestina-Israel sangat sensitif di Indonesia. Untuk itu diperlukan pengusutan latar belakang narsum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir perlu penyelisiran latar belakang pembicara yang diundang, jangan sampai yang diundang orang yang pendukung zionisme, yang juga bertentangan dengan kebijakan pemerintah dan menyinggung masyarakat Indonesia yang beragam," sambungnya.
Sebelumnya, Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah, membenarkan acara yang dihadiri oleh Peter Berkowitz berlangsung pada Sabtu (23/8). UI menyebut akan menerima kritik dari publik terkait kekeliruan itu.
"Universitas Indonesia (UI) menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kritik dan masukan sebagai bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat yang bersifat konstruktif," ucap Arie dalam keterangan kepada media, Minggu (24/8/2025).
Arie menegaskan UI memegang penuh konstitusi negara untuk mendukung kemerdekaan bangsa Palestina. Ia menyebut sikap UI itu ditunjukkan saat rektor menemui Duta Besar Palestina pada Januari 2025.
"Kami memahami reaksi dan keprihatinan publik yang mungkin muncul akibat orasi yang disampaikan oleh salah seorang akademisi tamu pada kegiatan PSAU tersebut. Kasus ini menjadi sebuah pembelajaran sekaligus bentuk perhatian positif untuk UI agar lebih selektif dan sensitif dalam mempertimbangkan berbagai aspek saat mengundang akademisi internasional pada masa yang akan datang," ungkapnya.
"Saat pemilihan kandidat pembicara, UI menilai bahwa Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford) dan Dr. Ir. Sigit P. Santosa (PT Pindad, Alumni terkemuka MIT di Indonesia) adalah di antara nama-nama terbaik dari luar negeri dan dalam negeri dalam bidang terkait," kata Arie.
UI juga meminta maaf dan mengaku khilaf atas peristiwa yang terjadi. Pihaknya menegaskan akan lebih berhati-hati.
"Adapun tentang latar belakang pembicara dari luar negeri, Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford), dengan segala kerendahan hati UI mengakui kurang hati-hati," kata Arie.
"Dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan," imbuhnya.