Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) ikut berdemonstrasi di depan gedung MPR/DPR RI, Jakarta. Mereka menyampaikan aspirasi soal kenaikan pajak hingga kenaikan tunjangan anggota Dewan.
"Sebenarnya kita sebagai masyarakat tidak suka adanya kenaikan pajak yang tidak jelas. Terus melihat dengan adanya arogansi... bukan arogansi, tapi lebih foya-foya dengan uang dari hasil pajak. Jadi sebenarnya kami menuntut hal itu tidak ada, dihapuskan," kata salah satu pengemudi ojol, Bintang (24), kepada detikcom, Senin (25/8/2025).
Para ojol menuntut aspirasi mereka didengarkan. Mereka juga mengkritik kenaikan tunjangan anggota DPR yang dinilai menghabiskan anggaran negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saat kenaikan itu tidak didengar, kami cuma satu tujuan, untuk membubarkan DPR. Agar hal yang seperti itu tidak ada, jadi tidak ada hubungannya lagi dengan menghabiskan anggaran negara," jelasnya.
Pengemudi ojol lainnya, Irian (35), mengatakan alasannya datang untuk ikut menyampaikan aspirasi. Menurut dia, pajak yang besar juga menyulitkan pengemudi ojol.
"Keluhan masyarakat begitu pelik hari ini. Pajak besar, terus kerjaan susah, nyari uang Rp 100 ribu itu sekarang ampun sudah susah banget. Kita juga sebagai ojol ya, bukannya nggak peduli," ujar Irian.
![]() |
Dia pun menuntut agar pejabat DPR tidak rakus akan kekuasaan. Menurut dia, DPR tidak mengetahui kesengsaraan rakyat saat ini.
"Ya, sebenarnya sih kami mah masih pengen ada DPR, cuma kami kesannya pejabatnya aja gitu loh. Pejabatnya yang rakus dengan kekuasaan, apa-apa dibikin peraturan yang nyempit-nyempitin rakyat... udah tahu sengsara, masih disengsarain lagi. Apa nggak ada hati gitu?" tuturnya.
Pantauan detikcom di lokasi, pukul 14.30 WIB, terlihat TNI dan Polri berjaga di depan gedung DPR arah Slipi. Tampak kondisi saat ini sudah kondusif namun mobil pengurai massa masih menghadang ke arah Slipi.
Massa berpindah ke gerbang belakang gedung DPR. Massa sempat menjebol gerbang dan membakar motor. Polisi merespons dengan melepaskan gas air mata.