Salah kaprah tersangka korupsi, Tengadah Minta Amnesti

detik sore

Salah kaprah tersangka korupsi, Tengadah Minta Amnesti

20detik Signature - detikNews
Senin, 25 Agu 2025 14:42 WIB
detik sore 25 agustus 2025
Foto: Maulana Irsyad
Jakarta -

Sebelum memasuki mobil tahanan usai konferensi pers KPK tentang status hukumnya, mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer atau Noel sempat mengungkapkan harapannya kepada Presiden. Noel pun berharap mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.

"Semoga Pak Prabowo memberi saya amnesti," kata Noel di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Banyak pihak yang mengkritisi hal tersebut, salah satunya mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap. Mengutip detikNews, dirinya mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto yang tidak akan melindungi anggota kabinetnya yang terlibat korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan jika pemerintah harus tegas menolak permintaan amnesti yang disampaikan mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer atau Noel saat akan ditahan KPK.

"Presiden dan pemerintah harus tegas menolak permintaan amnesti dari mantan Wamenaker Noel walaupun yang bersangkutan pernah menjadi anggota kabinet. Hal itu sebagai efek jera agar tidak ada lagi tindakan (pejabat) seperti Noel yang terkena OTT oleh KPK," kata Yudi dikutip dari detikNews, Minggu (24/8/2025).

ADVERTISEMENT

Hal senada juga disampaikan oleh mantan penyidik senior KPK lainnya, Harun Al Rasyid. Dengan keras ia mengatakan jika para tersangka harus tahu diri sebelum meminta pengampunan presiden.

"Terkait kasus Wamenaker, mestinya para tersangka mulai berkaca diri bahwa tidak semua perilaku koruptif itu harus mendapatkan ampunan dari Presiden," kata Harun saat dihubungi, Minggu (24/8).

Sebelumnya diungkapkan jika Istana juga telah mengambil sikap terkait terjaringnya Noel dalam OTT KPK pekan lalu. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan Prabowo tidak akan memberikan amnesti kepada anak buah yang terlibat korupsi.

"Dalam hal ini, kita ikuti saja proses hukum. Biar proses hukum yang membuat semua ini terang benderang," ujar Hasan kepada wartawan, Sabtu (23/8).

"Presiden juga pernah menyampaikan tidak akan membela bawahannya yang terlibat korupsi. Jadi kita serahkan saja sepenuhnya pada penegakan hukum," lanjut Hasan.

detikSore akan mengulas lebih lanjut terkait perkembangan kasus pemerasan yang melibatkan Mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer. Terbaru diketahui ada sosok 'sultan' yang memperoleh keuntungan terbesar dari praktik pemerasan ini. Ikuti perkembangan beritanya dalam detikSore hari ini.

Beralih ke berita nusantara, detikSore akan melihat kembali kisruh antar suporter bola yang terjadi di Stadion Sultan Agung Bantul pada Minggu (24/8/2025) malam hingga Senin dini hari. Bentrokan ini meletus usai laga PSIM melawan Persib Bandung.

Mengutip detikJogja, Ps Kasi Humas Polresta Jogja, Iptu Gandung Harjunadi mengatakan kericuhan terjadi di beberapa titik di kota Jogja. Gandung menyebut jika penyebabnya masih dalam penyelidikan.

"Awalnya kejadian di lapangan (diduga) antar suporter to, (soalnya) dari Bandung sendiri tidak pakai atribut to. di Bantul itu yang dari Bandung emang ndak masuk," ungkap Gandung.

Apa yang sebenarnya terjadi? Adakah pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut? Ikuti laporan lengkap Jurnalis detikJogja selengkapnya.

Jelang matahari terbenam nanti, detikSore akan menghadirkan sosok di balik naik kelasnya pengamen Jalanan di kawasan Depok, Jawa Barat. Dia adalah Andi Malewa, pendiri Institut Musik Jalanan. Dengan usahanya, Andi berusaha untuk membawa para musisi jalanan tersebut agar dapat lebih diterima oleh masyarakat luas.

Hingga kini, sudah ada banyak kisah sukses para musisi jalanan yang berangkat dari nama IMJ. Bagaimana Kisah Andi Malewa menaikkan status para pengamen? Temui langsung Andi di Sunsetalk.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"

(far/vys)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads