Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti melantik 126 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkot Semarang. Ia menegaskan pelantikan ini dilakukan transparan tanpa praktik sogokan.
Pelantikan ini berlangsung hari Jumat (22/8), di lantai 8 Gedung Balai Kota Semarang. Agustina menegaskan, proses pengisian jabatan ini dilakukan tanpa gratifikasi.
"Saya tegaskan di sini bahwa dalam praktek pengangkatan ini tidak ada yang namanya sogok menyogok. Tak serupiah pun saya, maupun pak Iswar, meminta uang kepada saudara-saudara. Semua dilakukan murni berdasarkan pertimbangan kinerja, kompetensi, integritas serta kebutuhan organisasi," ujar Agustina dalam keterangannya, Sabtu (23/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, rotasi jabatan dilaksanakan dengan sistem merit dan manajemen talenta sesuai bidang keahlian pegawai. Namun, pengisian jabatan dilakukan secara bertahap karena masih ada posisi strategis yang belum terisi.
"Kalau menunggu semua sekaligus lama, jadi kita lakukan bertahap. Ternyata memang tidak semudah yang dibayangkan," ujarnya.
Agustina berharap pejabat yang baru dilantik bisa menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang, Joko Hartono, menyebutkan dari total pejabat yang dilantik, 73 orang merupakan pejabat eselon III, 43 pejabat eselon IV, dan 10 pejabat fungsional.
"Insyaallah ini sudah mengisi kekosongan yang selama ini ada. Beberapa waktu lalu pelantikan belum bisa dilakukan karena terbentur perizinan," jelas Joko.
Meski begitu, masih ada sejumlah jabatan eselon III yang belum terisi, khususnya di tingkat kelurahan dan kecamatan.
"Nanti lurah, camat, kabid, sekretaris, itu yang masih kosong akan segera kita siapkan juga untuk pengisiannya," ujarnya.
Joko menambahkan rotasi jabatan ini juga menjadi bagian dari regenerasi kepemimpinan di Pemkot Semarang. Ia berharap pejabat baru bisa menjadi pemimpin yang menggerakkan organisasi, bukan sekadar pemegang jabatan.
"Harapan saya, mereka betul-betul menjadi pemimpin yang mampu mengarahkan dan menggerakkan seluruh sumber daya organisasi sesuai visi dan misi pemerintah," katanya.
Pemkot Semarang menargetkan pengisian jabatan lurah dan camat dilakukan pada tahap berikutnya sebagai bagian dari percepatan pembangunan di wilayah.
(prf/ega)