Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merilis Podcast Segara edisi 45 di kanal YouTube Kementerian Kelautan dan Perikanan. Podcast ini mengangkat tema 'Merdeka di Laut Indonesia'.
"Semangat kemerdekaan Indonesia ke-80 tahun tak hanya dirasakan di darat, tetapi juga di lautan. Dua petinggi negeri yakni Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dan Wakil Menteri Luar Negeri, Arif Havas Oegroseno berbagi cerita perjuangan memajukan sektor kelautan dan perikanan nasional yang mandiri dan berdikari," tulis KKP dalam siaran pers, Sabtu (23/8/2025).
"Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, di bawah nahkoda Menteri Trenggono, Kementerian Kelautan dan Perikanan melahirkan roadmap tata kelola jangka panjang yang disebut Program Ekonomi Biru. Mulai dari memperluas kawasan konservasi laut, menerapkan kebijakan penangkapan ikan terukur, membangun budidaya perikanan berkelanjutan, mengendalikan dan mengawasi pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta program pembersihan sampah plastik di laut," sambungnya.
KKP mengatakan pihaknya mempersiapkan masing-masing regulasi untuk menjalankan lima program harapan tersebut. Sinergi dengan berbagai pihak pun dibangun, termasuk memperkuat diplomasi dengan berbagai organisasi global serta negara-negara sahabat. Hal itu bertujuan untuk menghadirkan kemandirian sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang sejahtera masyarakatnya dan sehat lautnya.
"Persoalan-persoalan laten di sektor kelautan dan perikanan seperti IUU fishing, sampah plastik, hingga persaingan produk perikanan di level global pun berusaha diurai lewat implementasi Program Ekonomi Biru. Termasuk di dalamnya upaya memperlambat laju perubahan iklim yang imbasnya merugikan banyak sector," tulis KKP.
Obrolan Trenggono dan Arif Havas dalam Podcast Segara edisi ke-45 bertajuk 'Merdeka di Laut Indonesia' direkam di atas Kapal Orca 01, kapal pengawas milik Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan latar suasana laut yang kental menghadirkan nuansa berbeda.
Dalam tayangan berdurasi hampir satu jam itu, penonton diajak menyelami obrolan penuh makna mengenai arti kemerdekaan dari perspektif kelautan. Dengan semilir angin laut, suara ombak, dan deru kapal yang autentik, diskusi terasa lebih hidup dan dekat dengan kekayaan bahari Indonesia.
"Salah satu yang menarik adalah bagaimana upaya diplomasi delegasi Indonesia yang dikomandoi Menteri Trenggono dan Wamenlu Arif Havas dalam melindungi kesehatan laut pada Konferensi Laut PBB (UNOC) ke-3 di Nice bulan Juni lalu. Pada pertemuan internasional itu Indonesia resmi mengumumkan meratifikasi perjanjian internasional tentang konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati laut di wilayah laut internasional (Biodiversity Beyond National Jurisdiction/BBNJ)," tulis KKP.
BBNJ mencakup lima isu utama yaitu pemanfaatan sumber daya genetik termasuk pembagian keuntungan, pengelolaan berbasis kawasan termasuk wilayah konservasi, analisis dampak lingkungan, peningkatan kapasitas serta transfer teknologi, dan isu lintas sektor.
Dalam podcast tersebut Arif Havas membagikan banyak pengalamannya dan kisah-kisah diplomasi maritim Indonesia. Di antara perjuangan dalam menetapkan bahwa laut di antara pulau-pulau bukan lagi laut internasional melainkan menjadi laut nasional. Dari sana, Indonesia memperoleh Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang luas, serta laut teritorial sejauh 12 mil.
Menurutnya, laut adalah warisan yang begitu besar. Jika tidak dikelola dan dijaga dengan baik, maka kemerdekaan belumlah sempurna. Karena itu, mengelola sekaligus menjaga laut menjadi kunci agar Indonesia benar-benar merdeka di lautnya sendiri.
Sebagai informasi tambahan, Podcast Segara mengangkat isu-isu kelautan, perikanan, hingga diplomasi maritim yang menjadi kekuatan bangsa. Momentum 80 tahun kemerdekaan ini semakin menegaskan pentingnya laut sebagai bagian dari identitas dan masa depan Indonesia.
Podcast Segara Edisi 45 'Merdeka di Laut Indonesia' sudah tayang di kanal resmi YouTube Kementerian Kelautan dan Perikanan. Saksikan selengkapnya di tautan berikut:
Simak Video "Misi Mengembalikan Kejayaan Perikanan Indonesia"
(prf/ega)