.webp)
Industri kreatif terus berkembang sebagai salah satu penopang utama perekonomian Indonesia. Tak hanya menyumbang signifikan bagi PDB, sektor ini juga membuka jutaan lapangan kerja baru, terutama bagi generasi muda.
Dilansir dari Antara, Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya menyebut sektor ekonomi kreatif (ekraf) menjadi penyerap tenaga kerja terbesar. Pernyataan itu ia sampaikan dalam International Conference of Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta.
"Kami yakin sektor ekonomi kreatif dapat menjadi solusi terhadap penciptaan lapangan kerja, khususnya untuk generasi muda," kata Riefky dikutip dari Antara, Sabtu (23/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data BPS mencatat bahwa ada lebih dari 26 juta pekerja terserap di sektor ekraf pada 2024. Sebanyak 82,6 persen lapangan kerja di sektor ini terbuka untuk berbagai kelompok umur, dengan mayoritas berasal dari Gen Z dan milenial.
Kemudian, sektor ekonomi kreatif juga memberikan kontribusi nilai tambah sebesar 119 persen, dari awalnya Rp 700 triliun pada 2013 naik menjadi Rp 1.532 triliun pada 2024.
Kemudian, di periode yang sama nilai ekspor juga tercatat tumbuh positif sebesar 67% dari USD 15 miliar naik menjadi USD 25,10 miliar.
"Ini menunjukkan bahwa ekonomi kreatif bukan hanya menciptakan lapangan pekerjaan, tapi juga relevan bagi demografi kaum muda," tambah Riefky.
Riefky juga memaparkan bahwa program dan pendanaan ekraf kini diorientasikan pada penciptaan lapangan kerja berkualitas yang selaras dengan Asta Cita. Pemerintah juga berupaya memitigasi dampak perang tarif akibat geopolitik serta memastikan target RPJMN tercapai.
Dukungan diberikan sejak 2017, mulai dari pembangunan infrastruktur fisik dan teknologi informasi, penerbitan UU Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif, hingga bantuan pemerintah (banper), Dana Alokasi Khusus (DAK), serta penyediaan 81 ruang kreatif di berbagai daerah.
Tak hanya itu, Riefky juga menegaskan masa depan ekraf akan tumbuh dari fondasi infrastruktur yang kuat.
"Ekosistem kolaboratif dari infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi kreatif bisa bekerja sama sebagai pilar kemajuan perekonomian nasional. Kami meyakini masa depan ekonomi kreatif Indonesia akan tumbuh dari fondasi infrastruktur yang kuat, dengan dukungan talenta terampil, dan ekosistem yang inklusif," ujarnya
Strategi itu diwujudkan lewat program unggulan ASTA EKRAF yang berfokus pada penguatan kapasitas talenta, konsolidasi ekosistem konten kreator, hingga perluasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) animasi di Batam dan Jawa Timur.
Berbagai langkah ini sejalan dengan Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam delapan poin Asta Cita, salah satu poinnya menekankan pengembangan industri kreatif lewat penciptaan lapangan kerja berkualitas, dorongan kewirausahaan, serta pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan.
Semangat ini akan digaungkan melalui acara #DemiIndonesiaWujudkanAstaCita. Acara ini adalah program komprehensif yang bertujuan untuk menyoroti upaya dan program pemerintah dalam melangkah menuju visi Indonesia Emas 2045.
Acara ini akan diadakan pada 26 Agustus 2025 di Auditorium Menara Bank Mega dan menghadirkan dialog interaktif multi-panel bersama para menteri Kabinet Merah Putih, komunitas, hingga peserta didik. Selain diskusi, akan ada hiburan juga untuk mendekatkan masyarakat dengan semangat Asta Cita.
Rangkaian kegiatan juga disiarkan live streaming di detikcom, sehingga masyarakat luas bisa ikut menyimak langsung bagaimana Asta Cita diwujudkan, termasuk lewat penguatan industri kreatif sebagai motor pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
Simak juga Video: Kemenekraf Kerja Sama dengan Kemendag-BSSN Dukung Ekonomi Kreatif RI
(prf/ega)
