Sempat Adu Dorong dengan Polisi, Pendemo Lembah Karmel Bubar
Jumat, 20 Jul 2007 16:04 WIB
Cianjur - Seribuan orang yang berdemonstrasi ke Lembah Karmel, Kampung Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur membubarkan diri pada pukul 15.15 WIB. Massa sempat beradu mulut dan adu dorong dengan Kapolres Cianjur AKBP Saiful Zahri. Hingga pukul 15.40 WIB, Jumat (20/7/2007), Lembah Karmel yang berluas 40 hektar itu sudah bersih dari massa demonstran. Massa mendatangi Lembah Karmel untuk memprotes pelaksanaan konferensi 'Tritunggal Maha Kudus' pada 24-29 Juli 2007. Sebelum massa bubar, Kapolres melakukan negosiasi. Saat negosiasi berlangsung itu, sempat terjadi adu mulut antara massa dengan Kapolres. Massa juga melakukan adu dorong dengan Kapolres dan polisi.Kapolres meminta massa membubarkan diri. Kapolres berjanji akan mengkoordinasikan tuntutan massa dengan pengelola Lembah Karmel. Sementara massa berketetapan untuk meminta agar konferensi dibatalkan dan bertemu dengan pengelola. Di tengah negosiasi itu, salah satu koordinator massa, Panglima Gerakan Reformasi Islam, Herman Setiawan berbicara di depan massa. Dia mengaku telah mendapat informasi dari Mabes Polri bahwa pelaksanaan konferensi tersebut dibatalkan. "Saya yang menjamin,. Saya yang bertanggung jawab atas semua ini. Mari kita sekarang bubar dan lihat apakah janji dari pihak aparat ini benar atau tidak. Kalau tidak, nanti kita akan kembali," teriak Herman dengan lantang. Sebelum bubar, mereka melakukan doa bersama. Massa bergerak meninggalkan kawasan Lembah Karmel yang berbukit-bukit itu menuju Masjid Siti Hajar. Setelah melakukan salat asar bersama di masjid itu, mereka akhirnya membubarkan diri pulang ke rumah masing-masing. Saat dikonfirmasi mengenai klaim Herman, Kapolres mengaku pihaknya belum menerima informasi pembatalan konferensi itu dari Mabes Polri. "Wah saya gak tahu. Kan mereka yang omong," kata Kapolres. Menurut Kapolres, Polres Cianjur hanya menerima surat tembusan mengenai pemberitahuan akan digelarnya kegiatan keagamaan di Lembah Karmel. Dalam surat pemberitahuan yang dikirim Mabes Polri itu, disebutkan bahwa pemuka agama yang akan hadir dalam acara ini sebanyak 2.500 orang dari 7 negara. Namun, negara-negara yang sudah konfirmasi baru dua, salah satunya, Australia. "Yang saya tahu ini adalah kegiatan keagamaan, doa bersama dan reuni," kata dia. Kapolres menambahkan pada Senin (23/7/2007) pihaknya akan melakukan rapat bersama dengan unsur Muspida di Cianjur untuk menyikapi desakan masyarakat mengenai pembatalan acara tersebut. Apakah pengamanan akan diperketat menyusul aksi hari ini? "Ya kita akan menurunkan aparat kepolisian sesuai kondisi lapangan," jawab dia. Setahu Kapolres, Lembah Karmel didirikan untuk wisata ibadah. Saat pers ingin mengkonfirmasi masalah ini ke pengelola Lembah Karmel, sejumlah petugas berpakaian loreng melarang para wartawan masuk ke dalam. "Gak boleh masuk. Kami juga susah, mau ketemu. Kami hanya diberi tugas untuk pengamanan," kata salah seorang di antara mereka yang berjaga di pintu gerbang. Lembah Karmel ini berluas 40 hektar. Kompleks ini berada di bukit yang penuh dengan pepohonan yang rindang. Jalan menuju kawasan ini tampak bagus, melewati perkampungan.
(asy/nrl)